19 Agustus, 2022.
Habiskan dulu air matanya...
Hari ini...
Hingga mengering...
Keluarkan saja semua kesedihan
Malam ini
Sampai mengecil
Kikis rasa takutnya
Pelan-pelan
Sampai tak bersisa
Besok akan lebih baik
Besok akan lebih baik
Besok akan lebih baik
Tuhan sendiri yang menjanjikan,
Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan
Firmannya dalam Ad-Dhuha
Juga dalam surah yang sama,
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Tuhan sendiri yang menenangkanmu,
Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita,
Firmannya dalam At-Taubah,
Juga,
Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu,
Dan bantuannya, dalam Ad-Dhuha yang kucintai,
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,..
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Maka bersyukurlah kamu,
Bersyukurlah dan peluk rasa takutmu.
___
Kayaknya, saat menulis tulisan 'semi puisi' di atas, aku sedang berada di titik terendah dalam hidup. Karena seingatku, 2022 memang titik terburuk dalam hidupku.
Sepertinya tulisan itu adalah penghiburan diri, mencoba kuat, mencoba bertahan.
Hari ini, aku cuma sedang scroll notes di hapeku, kaget sendiri menemukan tulisan itu.
Tentang betapa rapuhnya aku saat itu,
Dan betapa janji Tuhan itu memang benar.
Karena hari ini, 12 April 2025, aku membuktikan sendiri, bahwa aku benar-benar menjadi seperti yang Tuhan janjikan dalam surahnya.
Aku telah lebih baik daripada kemarin.
Aku lebih berpuas dari kemarin.
Aku tidak ditinggalkan oleh-Nya, bahkan sekarang berada di tempat di mana orang-orang selalu mengingat-Nya.
Aku tidak lagi bingung,
Dan aku...cukup.
Rasanya mau nangis sendiri, bukan karena kesendirian, tapi karena aku sempat lupa, sempat sibuk sendiri, hingga tidak sadar bahwa Tuhan begitu dekat.
Melindungiku.
.
