Minal 'Aidin wal Faizin~ Mohon maaf lahir dan batin pemirsaaa~ teman setiaku yang diam-diam melihat blogku dan tetap senyap~ #kepedean
Bagaimana puasa kalian? Bagaimana lebaran kalian? Gue barusan nimbang dan berat badan gue ga naik!
HORE!
Tapi juga ga turun-_-
Jadi, seperti biasa di lebaran kali ini, aku merasa capek makan daging dan kue padahal biasanya kedua hal itu adalah makanan yang aku suka. Bayangin aja, di rumah pas acara kan kita sebagai tuan rumah pasti makan lah, lalu pergi ke rumah keluarga A, dipaksain buat makan (daging) lagi, lalu pergi ke rumah B, dan aku tetep diseret buat makan (daging) padahal diriku sudah bilang : Kenyang Tante, Om, sumpah. Lalu ke rumah keluarga C...
Begitu seterusnya.
Aku cuma enggak bosan sama THR aja HOHOHO! Berapa THR kalian? Sejuta? Setengah juta? Seperempat juta? Sebagai orang yang semakin tahun semakin tua, aku mendapati THR ku semakin sedikit. Kalo dulu sih, waduh, ga cukup minta THR sama keluarga, aku biasanya sama anak-anak tetangga bakal keliling Gang (bahkan gang-gang lain juga yang orangnya belum dikenal) buat nanggok.So cute I am, padahal aku cewek, tapi bisa-bisanya ikut keliling gang. Kadang sama tetangga cowok, kadang juga sama tetangga cewek.
Marilah yang dapat thr banyak beliin aku buku tulis dan kirim ke rumah. Ini alamatku; Jln. Dr. Suto*************************************************************************************
Ditunggu kiriman paketnya.
Sebelum membicarakan topik utama, aku mau promosiin sekolah dulu deh~
Well oke, langsung saja. Seperti yang tertera di judul, ini lagi-lagi mengenai persepsi orang tentang kelas IPS. Membahas ini emang enggak ada habis-habisnya. Aku enggak tahu sudah berapa kali ngebicarain mengenai ini di blog. Hm.. Berhubung ini lagi masa-masanya pendaftaran sekolah, jadi enggak ada salahnya deh ya membicarakan hal ini lagi. Siapa tahu bisa jadi acuan wkwkwk.
Jadi begini, pas kumpul-kumpul sama keluarga kemarin, ada beberapa orang yang baru tahu..................setelah dua tahun aku sekolah..................................kalo aku berada di kelas IPS. Jadi selama ini semua orang menganggap aku di kelas IPA HAHAHAHA. Anggapan umum dong ya gue kan pinter HAHAHAHAHAHAHA.
Hah. Saya stress.
Oke, serius serius. Jadi ya mereka syok gitu, lucu banget. "Oh! Jadi kamu di IPS?"
Ada tanggapan yang rada kocak pas mereka tahu. Mereka mencoba mengatakan sesuatu yang mereka anggap dapat menghibur, errr something like this : "Tenang aja Sher, masih banyak kok lowongan untuk anak IPS."
Tenang sajalah.
Ga usah khawatir.
Ooh, sama kayak si anu dong ya.
Kok IPS?
Oh, gapapa.
Yaampun-kaliantahugak-aku-sama-sekali-tidak-keberatan-untukmasukIPS-Imean-aku-sukarela-saja-masuk-disitu-suka-suka-emangmaumasuk-Kaliantahugak-gimana-gugupnya-aku-pas-nemuinWAKA-buat-mintapindah-dan-aku-sama-sekali-tidak-menyesal-sekarang-danlagian-apa-masalahnya-dengankalian?.
Iya, sebenarnya aku pengen berbicara dengan kata-kata seperti di atas. Tetapi semua kalimat itu sampai tenggorokan pun enggak. I just smile :) . Karena.. well, kita paham deh ya. Anggapan "Wah, kamu kasian banget ya, masuk IPS." rasa-rasanya sudah mengakar jauhhh di dalam hati setiap orang. Dan anggapan itu mengakar.....sebab memang ada yang terbukti wkwkwk. Entah apakah bukti yang menimbulkan persepsi, atau labelling yang menciptakan kasus.
Pokoknya toh dulu aku juga beranggapan seperti itu HAHAHAHA. I swear. Sebelum kelas 3 MTs semester II, aku berpikir siapapun anak IPS adalah orang-orang kelas bawah yang nakal dan ga ada gunanya. Buangan. Bodoh. Orang-orang dengan masa depan suram. Orang menyedihkan. Modal muka. Modal body. Jual mulut. Dulu waktu di MTs, aku enggak pernah suka Matematika. Tapi aku mau masuk IPA. Aku enggak suka pelajaran IPA. Tapi aku mau masuk IPA. Aku enggak suka pelajaran IPS. Jadi aku enggak mau masuk IPS :v *emanggasukabelajar*
Kekekeke.
Tapi karena pas kelas 3 MTs aku tiba-tiba pro sama IPS dan masuk IPS, aku jadi agak ^&(*gyu#$%& saat orang-orang beranggapan seperti itu. Cara mereka berbicara dan menatap itu sama kayak aku kepeleset masuk rawa-rawa*dantakterselamatkan*, terus mereka yang di atas pada bilang : "Tenang aja Sher, di rawa-rawa masih ada makanan yang bisa di makan kok! Ga enak sih idup di situ, banyak nyamuk malaria, enakan juga hidup di daratan atas, tapi yang penting masih hiduplah~"
Akhh kok gua sensi banget sih.
Suatu hari, sudah lama sekali entah kapan, sebelum aku ambil jurusan, aku bertanya ke Mamaku : "Ma, kok banyak orang mau masuk jurusan IPA ya daripada IPS?"
Dan ini jawaban Mamaku, yang aku lumayan setuju :
1. Mayoritas orang menganggap hitung-hitungan dan/atau ilmu murni itu sulit.
2. Di IPA, pelajarannya bersangkutan dengan hitung menghitung dan ilmu murni.
3. Secara umum, masyarakat menganggap seseorang yang bisa menyelesaikan sesuatu yang sulit itu berarti pintar dan hebat. Karena banyak yang tidak bisa 'menyelesaikannya'.
4. Orang yang dianggap hebat, akan lebih dipercaya untuk melakukan berbagai hal, karena itu lowongan kerja IPA lebih banyak.
5. Orang-orang mengambil jurusan IPA supaya dianggap hebat.
HAHAHAHA. HAHAHAHAHAHAHA. HAHAHAHA.
Tentu saja tidak semua orang seperti itu. Tapi masuk akal juga untuk beberapa situasi wkwkwk.
Jangan salah paham yaa. Aku membela tapi tidak membenci yang lain. Bahkan ada beberapa bagian dari pelajaran ipa yang membuat aku tertarik dan bahkan aku suka, seperti Law of Attraction. Kadang aku berencana membuat cerita fantasi yang ada hal-hal yang berhubungan dengan ilmu alam, jadi aku harus membaca banyak hal tentang 'itu' pula sebelum membuat ceritanya. Membaca biografi mengenai ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang itu, dll.dll.
Inti dari curhatanku ini adalah, kalaupun kalian masih menganggap ipa dan ips itu berbeda kasta, jangan mengekspresikannya secara terang-terangan. Biarkan saja.
Dan pesanku untuk kita semua, ambil langkah maju sesuai kemampuan kita. Jangan ikut-ikut teman, jangan mau sok. Pilih keputusan yang menjunjung cita-cita kita. Pilih keputusan sesuai dengan apa yang kalian miliki. Jangan takut abcd. Minta saran orang-orang terdekat dan berpengalaman, tapi tetap jaga agar keputusan berada di tangan kita.
Kecuali..kecuali kalau kalian menganggap prestise, status, pamor, atau labelling itu adalah bagian dari kebahagiaan kalian, penting di hidup kalian, maka ikutilah jalan yang dibentuk dari anggapan masyarakat umum. Siapa tahu beruntung :v .
Bagaimana puasa kalian? Bagaimana lebaran kalian? Gue barusan nimbang dan berat badan gue ga naik!
HORE!
Tapi juga ga turun-_-
Jadi, seperti biasa di lebaran kali ini, aku merasa capek makan daging dan kue padahal biasanya kedua hal itu adalah makanan yang aku suka. Bayangin aja, di rumah pas acara kan kita sebagai tuan rumah pasti makan lah, lalu pergi ke rumah keluarga A, dipaksain buat makan (daging) lagi, lalu pergi ke rumah B, dan aku tetep diseret buat makan (daging) padahal diriku sudah bilang : Kenyang Tante, Om, sumpah. Lalu ke rumah keluarga C...
Begitu seterusnya.
Aku cuma enggak bosan sama THR aja HOHOHO! Berapa THR kalian? Sejuta? Setengah juta? Seperempat juta? Sebagai orang yang semakin tahun semakin tua, aku mendapati THR ku semakin sedikit. Kalo dulu sih, waduh, ga cukup minta THR sama keluarga, aku biasanya sama anak-anak tetangga bakal keliling Gang (bahkan gang-gang lain juga yang orangnya belum dikenal) buat nanggok.
Marilah yang dapat thr banyak beliin aku buku
Ditunggu kiriman paketnya.
Sebelum membicarakan topik utama, aku mau promosiin sekolah dulu deh~
Buat adik-adik kelasku yang mau masuk SMAN 1 Pontianak, tetaplah semangat and good luck! Tahun lalu sih ada 9 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Jadi enggak usah cemas-cemas amat, karena itu artinya lebih dari 300 siswa bakal masuk! Dan jangan cemas berdesak-desakan di kelas. 1 kelas muridnya enggak banyak kok wkwk. Makanan di kantinnya enak dan lengkap-lengkap, dari soto sampe ayam geprek. Guru-gurunya luar biasa, pelajarannya luar biasa. Sekedar info unik, aku pernah mendengar anggapan lucu dari sekolah lain yang mengatakan ; 'Katanya anak ips di smansa itu sama kayak anak ipa di sekolah lain ya?" :v lha kok mau disamain, dari segi pelajaran saja sudah jauh berbeda, emang anak ips di smansa belajar fisika apa :v .
Buat pemilihan jurusan, pas tahun saya sih kita bakal dikasih sedikit wejangan sama guru-guru, untuk memberi gambaran dan sedikit arahan kita mau kemana, ips atau ipa. Ada isu tahun ajaran ini keadaan bakal lebiiihhhh baik lagi dari semua segi, jadi wujudkanlah :3 . Ekskul di smansa keren-keren, yang paling keren itu Pramuka (ada kemah besar tahunan loh~) dan Japanese School (kemarin kami didatangi orang Jepang). Kalau masalah cowok tamvan....hm..hm..hm....hmmmmmmmmmmmmmmm, tamvan itu apa ya?
Kita juga ikut DBL, belum tahu apa itu dbl? Makanya masuk smansa supaya tahu. Lalu...muridnya buru ranking semua. Jadi buat kalian yang malas belajar dan suka mengambil jalan pintas, berhati-hatilah mulai sekarang. Berpikir dua kali sebelum masuk smansa. Peraturan mengenai rambut dan keterlambatan itu ketat. Oya, di smansa ada lapangan futsal, amphiteater, perpus. CCTV selalu siap sedia di setiap kelas. Banyak tangga dan toilet. *Norak&kampungan mode on dulu* Nah, toiletnya BANYAK BANGET DAN BESAR-BESAR! Kalo kalian pernah ke toilet mall, maka seperti itulah toilet smansa, masuk ke dalam, bakal ada beberapa wc + tempat wudhu. Ada tiga jenis kloset *IYKWIM. Kacanya lebar, wastafelnya panjang, muat untuk lima orangan lah. Ada keran banyak dan airnya lancar, deras malah :v, wangi dan bersih.
Kalo kalian lolos di smansa, jangan lupa sapa gue dan katakan pernah membaca blog ku *wkwkwk.
Well oke, langsung saja. Seperti yang tertera di judul, ini lagi-lagi mengenai persepsi orang tentang kelas IPS. Membahas ini emang enggak ada habis-habisnya. Aku enggak tahu sudah berapa kali ngebicarain mengenai ini di blog. Hm.. Berhubung ini lagi masa-masanya pendaftaran sekolah, jadi enggak ada salahnya deh ya membicarakan hal ini lagi. Siapa tahu bisa jadi acuan wkwkwk.
Jadi begini, pas kumpul-kumpul sama keluarga kemarin, ada beberapa orang yang baru tahu..................setelah dua tahun aku sekolah..................................kalo aku berada di kelas IPS. Jadi selama ini semua orang menganggap aku di kelas IPA HAHAHAHA. Anggapan umum dong ya gue kan pinter HAHAHAHAHAHAHA.
Hah. Saya stress.
Oke, serius serius. Jadi ya mereka syok gitu, lucu banget. "Oh! Jadi kamu di IPS?"
Ada tanggapan yang rada kocak pas mereka tahu. Mereka mencoba mengatakan sesuatu yang mereka anggap dapat menghibur, errr something like this : "Tenang aja Sher, masih banyak kok lowongan untuk anak IPS."
Tenang sajalah.
Ga usah khawatir.
Ooh, sama kayak si anu dong ya.
Kok IPS?
Oh, gapapa.
Yaampun-kaliantahugak-aku-sama-sekali-tidak-keberatan-untukmasukIPS-Imean-aku-sukarela-saja-masuk-disitu-suka-suka-emangmaumasuk-Kaliantahugak-gimana-gugupnya-aku-pas-nemuinWAKA-buat-mintapindah-dan-aku-sama-sekali-tidak-menyesal-sekarang-danlagian-apa-masalahnya-dengankalian?.
Iya, sebenarnya aku pengen berbicara dengan kata-kata seperti di atas. Tetapi semua kalimat itu sampai tenggorokan pun enggak. I just smile :) . Karena.. well, kita paham deh ya. Anggapan "Wah, kamu kasian banget ya, masuk IPS." rasa-rasanya sudah mengakar jauhhh di dalam hati setiap orang. Dan anggapan itu mengakar.....sebab memang ada yang terbukti wkwkwk. Entah apakah bukti yang menimbulkan persepsi, atau labelling yang menciptakan kasus.
Pokoknya toh dulu aku juga beranggapan seperti itu HAHAHAHA. I swear. Sebelum kelas 3 MTs semester II, aku berpikir siapapun anak IPS adalah orang-orang kelas bawah yang nakal dan ga ada gunanya. Buangan. Bodoh. Orang-orang dengan masa depan suram. Orang menyedihkan. Modal muka. Modal body. Jual mulut. Dulu waktu di MTs, aku enggak pernah suka Matematika. Tapi aku mau masuk IPA. Aku enggak suka pelajaran IPA. Tapi aku mau masuk IPA. Aku enggak suka pelajaran IPS. Jadi aku enggak mau masuk IPS :v *emanggasukabelajar*
Kekekeke.
Tapi karena pas kelas 3 MTs aku tiba-tiba pro sama IPS dan masuk IPS, aku jadi agak ^&(*gyu#$%& saat orang-orang beranggapan seperti itu. Cara mereka berbicara dan menatap itu sama kayak aku kepeleset masuk rawa-rawa*dantakterselamatkan*, terus mereka yang di atas pada bilang : "Tenang aja Sher, di rawa-rawa masih ada makanan yang bisa di makan kok! Ga enak sih idup di situ, banyak nyamuk malaria, enakan juga hidup di daratan atas, tapi yang penting masih hiduplah~"
Akhh kok gua sensi banget sih.
Suatu hari, sudah lama sekali entah kapan, sebelum aku ambil jurusan, aku bertanya ke Mamaku : "Ma, kok banyak orang mau masuk jurusan IPA ya daripada IPS?"
Dan ini jawaban Mamaku, yang aku lumayan setuju :
1. Mayoritas orang menganggap hitung-hitungan dan/atau ilmu murni itu sulit.
2. Di IPA, pelajarannya bersangkutan dengan hitung menghitung dan ilmu murni.
3. Secara umum, masyarakat menganggap seseorang yang bisa menyelesaikan sesuatu yang sulit itu berarti pintar dan hebat. Karena banyak yang tidak bisa 'menyelesaikannya'.
4. Orang yang dianggap hebat, akan lebih dipercaya untuk melakukan berbagai hal, karena itu lowongan kerja IPA lebih banyak.
5. Orang-orang mengambil jurusan IPA supaya dianggap hebat.
HAHAHAHA. HAHAHAHAHAHAHA. HAHAHAHA.
Tentu saja tidak semua orang seperti itu. Tapi masuk akal juga untuk beberapa situasi wkwkwk.
Jangan salah paham yaa. Aku membela tapi tidak membenci yang lain. Bahkan ada beberapa bagian dari pelajaran ipa yang membuat aku tertarik dan bahkan aku suka, seperti Law of Attraction. Kadang aku berencana membuat cerita fantasi yang ada hal-hal yang berhubungan dengan ilmu alam, jadi aku harus membaca banyak hal tentang 'itu' pula sebelum membuat ceritanya. Membaca biografi mengenai ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang itu, dll.dll.
Inti dari curhatanku ini adalah, kalaupun kalian masih menganggap ipa dan ips itu berbeda kasta, jangan mengekspresikannya secara terang-terangan. Biarkan saja.
Dan pesanku untuk kita semua, ambil langkah maju sesuai kemampuan kita. Jangan ikut-ikut teman, jangan mau sok. Pilih keputusan yang menjunjung cita-cita kita. Pilih keputusan sesuai dengan apa yang kalian miliki. Jangan takut abcd. Minta saran orang-orang terdekat dan berpengalaman, tapi tetap jaga agar keputusan berada di tangan kita.
Kecuali..kecuali kalau kalian menganggap prestise, status, pamor, atau labelling itu adalah bagian dari kebahagiaan kalian, penting di hidup kalian, maka ikutilah jalan yang dibentuk dari anggapan masyarakat umum. Siapa tahu beruntung :v .
0 comments