12 Mei 2018.
Hari itu selalu menjadi salah satu hari terfavoritku, terutama
untuk dikenang.
Sulit untuk melupakan hari itu. Malam itu, bahkan
ketika rinai gerimis membasahi, tetap cantik sekali. Lampu-lampu kecil
menerangi di atas kepala. Musik ringan mengalun. Semua orang memberi penampilan
terbaik mereka hari itu. Dengan gaun yang anggun, ataupun kemeja yang necis.
Kita semua banyak tersenyum dan tertawa.
Tapi mungkin bukan keramahan mereka yang membuatku
bahagia.
Momen yang paling kuingat hari itu adalah saat kita
bersama-sama bersiap menerbangkan balon-balon. Hujan sudah reda. Cahaya dari
lampion berpendar indah.
Aku melihatnya tertawa.
Bukan sebuah tawa untukku, tetapi dalam sekejap saja balon dan
lampon itu hanya menjadi latar belakang dari semua acara ini. Dia mendadak
menjadi pemeran utama dalam ceritaku malam iu.
Tawa, gerimis,dan lampion yang berpendar indah,
ditambah letusan kembang api, kemudian kita bernyanyi bersama diiringi gitar.
Suasana paling mendukung untuk tahu bahwa hari itu dibuat khusus untukku.
Untuk pertama kalinya aku menyadari dia sebagai
seseorang yang benar-benar berbeda. Bukannya seseorang yang selalu duduk di
sampingku setiap hari Kamis. Bukan juga seseorang yang hanya saling menyapa
saat berpas-pasan karena alasan formal. Tetapi seseorang yang bisa membuatku
tersenyum karena tawanya yang bahkan bukan untukku. Seakan-akan hari itu aku
baru melihatnya untuk pertama kali.
愛する
Bukankah hari itu indah sekali? Saat aku menyimpan
rahasia kecil untuk diriku sendiri, bahwa aku mulai jatuh cinta pada
seseorang.
Bukannya perasaan yang terburu-buru. Hanya seperti
bunga yang perlahan mekar saat melihatnya tersenyum.
0 comments