Setiap manusia pasti akan diberikan ujian. Dan saya
adalah manusia, jadi saya pun tak luput dari yang namanya ujian #apaseh.
Tadi siang, saat asyik main game Harvest Moon Back
To Nature bareng temen sambil nunggu bel pulang, tiba-tiba salah satu teman
saya tergopoh-gopoh masuk, berteriak kencang as always “WOY! NILAI TRY
OUT BAHASA INDONESIA SAMA EKONOMI.”
Deg. Deg.
Deg. Deg.
Deg.
Tak lama, tersebutlah nama beserta nilai Bahasa
Indonesia saya, yang lantas membuat saya menepuk jidat. Aduh! Perasaan
gue.........
Perasaan...
Yah, emang ga ada belajar sih.
:v
Oke-oke, that’s my fault. Tahu kok tahu. Tapi tetep
heran aja, dari SD saya emang jarang banget belajar bahasa Indonesia, tapi
biasanya nilai Bahasa Indonesia saya baik-baik saja, bahkan hampir selalu lebih
tinggi daripada pelajaran lain.
Btw, beberapa hari yang lalu emang saya lagi Try
Out. Daripada T.O yang sebelumnya, kali ini saya ‘agak’ mempersiapkan diri.
Untuk hari pertama, ada Bahasa Indonesia dan Geografi. Nah, karena saya ini
lumayan lemah di Geografi, jadi saya menetapkan diri untuk enggak belajar pake Sistem Kebut Semalam (SKS) melainkan
pake Sistem Kebut Dua Malam. Heheh.
Lumayan deh kan nambah satu daripada enggak sama sekali. Well.... sebenernya
saya enggak cuma belajar. Saya nyanyi-nyanyi juga, nonton video di youtube,
gambar, coret-coret, melamun.
Iya, Bahasa Indonesia saya tinggalin total.
Tapi saya orangnya ini pesimisan, jadi saya ga yakin
sama nilai geografi saya........ Syukur-syukur naik daripada nilai sebelumnya,
kalo enggak, yaudah deh.
Hari selanjutnya, matematika sama sosiologi. Nah ini
nih. Sorenya, saya udah belajar mati-matian sama guru les saya. Lalu lanjut
lagi belajar matematika di ruang belajar saya pas udah selesai les. Tapi
astaga, mungkin karena udah dua malam berturut-turut tidur tengah malam
ditambah lagi melihat angka-angka yang tak saya mengerti, saya 100% tertidur di
meja belajar sekitaran jam 8 (Iya saya rajin cek jam selama belajar) dan bangun
beberapa jam kemudian......... Well, saya masih belajar sedikit sih pas bangun,
cuma kalian pasti tahu rasanya terbangun di tengah-tengah ketiduran, dengan
posisi yang salah lagi. Jadi belajarnya benar-benar ga efektif.
Dan pas ngerjain soal, mungkin karena terlalu banyak penyesalan kenapa
semalam tertidur, saya jadi ga konsen ngerjainnya, penuh dengan kedepresian dan
keputusasaan. Tiba-tiba saya merasa soalnya 2-3 kali lebih sulit daripada T.O
yang lalu. :’) :’) . Hmm...rata-rata teman saya bilang mereka juga kesusahan,
tapi tau deh kan :’)
Kemudian T.O ketigaaaaa alias kemarin. Berhubung hari
Rabu libur karena pilkada serentak, jadi waktu untuk belajar jauh lebih banyak.
Try Out ketiga ini ada Bahasa Inggris dan Ekonomi. Sebenernya saya sudah
menyusun jadwal, siang belajar ekonomi, malamnya belajar Bahasa Inggris,
khususnya listening.
Namun kemudian....
DUAR! DUAR! DUAR! CTARRRR~~
Hujan mengguyur kota. Saya senang sih. Hujan lebat
membuat suara-suara pembicaraan di luar ruangan belajar saya jadi teredam,
tergantikan dengan suasana sejuk dan menenangkan. Hanya sekali dua kali saya
keluar ruang belajar karena kepentingan. Tetapi pas sore, tiba-tiba Mama saya
manggil-manggil dengan sangat heboh. Awalnya saya bingung, tapi tetep beranjak
dari kursi. Dan ketika saya membuka pintu, dengan ngeri saya mendapati bahwa
air banjir sudah dengan cepat merayap menuju ruang belajar saya. Tiba-tiba saja
saya keinget film Titanic, *soundeffectt, ost Titanic; My Heart Will Go On*
Once
more you open the door
And
you’re hear in my heart
And
my heart will go on and on~~
source : deviantart.com (yuanyuanyuan) Selalu ada yang melihat segala sesuatu dari sisi positifnya meski seburuk source : deviantart.com (yuanyuanyuan) |
Saya panik dan cepat-cepat menaikkan buku-buku
pelajaran tahun lalu ke atas meja, beserta barang-barang elektronik lainnya.
Tidak sempat semua dilakukan, karpet di ruang belajar saya keburu terendam air.
Setelah itu, mama saya meminta tolong saya untuk membawa kasur di kamar adik
saya yang pertama ke tempat yang lebih tinggi. Iya, waktu itu kami hanya
berempat, yaitu Mama saya, adik saya yang kedua yang lagi sakit demam, abang
saya yang juga lagi demam sejak beberapa hari lalu, dan saya.
Balik lagi, jadi saya pun dengan berdebar masuk ke
kamar adik pertama saya. Kenapa saya berdebar? Tak lain karena kecoa di
mana-mana! Astagfirullah. Dari yang kecil sampe yang paling besar yang bahkan
baru pertama kali saya lihat. Dalam hati saya bertanya-tanya, “Itukah si ratu
kecoa? Akhirnya muncul ke permukaan?” Benar-benar besar, menjijikkan.
Meskipun ngeri dan deg-degkan karena kecoa merayap
di sepanjang kusen pintu, saya tetap memberanikan diri masuk dan kemudian
mengangkat kasur tersebut.
Keputusan yang sangat salah.
DI BAWAH KASUR ADA LEBIH BANYAK KECOA! Itu kecoa
dari mana sih datangnya?! Biasa juga ga ada!
Saya memekik, lantas meletakkan kembali kasur dan—daripada
cepat keluar, saya justru teriak-teriak gaje di kamar itu sambil loncat sana
sini. Iya, udah rada stress waktu itu. Pikiran saya sedang bingung—di satu
sisi, mama saya menyuruh saya mengangkat kasur dan air sudah mulai merayap
mendekati kasur (btw, ini tilam, bukan kasur berkaki gitu), kalo saya biarin,
ini kasur bakal basah. Tapi di sisi lain, saya takut + geli banget sama kecoa. Dan
saya juga takut mau keluar karena di kusen pintu banyak kecoa! Si ratu juga ada
di situ!
Pada akhirnya, saya memutuskan untuk berlari ke luar
kamar serta menuju tempat yang tak ada kecoa *maafin diriku mama :( * . Abangku
pun mengambil alih tugasku dan mengangkat kasur itu :v .
Setelah itu, beres-beres + angkut-angkut pun
dilanjutkan. Hujan semakin deras, dan banjir pun mulai naik ke tingkat yang
mengkhawatirkan. Adik saya yang terkecil nangis terus, syok melihat rumah yang
tiba-tiba berubah jadi kolam berenang. Dan saya letih sekali.
Setelah kami selesai berkemas, barulah saya mulai
belajar lagi. Tetapi suasananya sudah berbeda. Gimana bisa belajar sambil
ngeliat satu-dua ikan kecil lewat di dekat kaki? Pokoknya, saya bener-bener
pasrah untuk besok hari.
Tak lama setelah belajar, saya pun tidur.. kemudian
saya bermimpi..saya tahu mimpinya indah dan panjang, tetapi tiba-tiba....
PRANG!!
Saya tersentak, terbangun dari mimpi indah. Masih
jam 4 shubuh. Itu suara yang keras sekali, benar-benar keras, sampai seketika
itu juga aku melupakan mimpi yang kualami, meskipun perasaan senang &
bahagia dari mimpi itu masih membekas. Saya pun mencari. Barang
apa yang pecah? Dan ternyata..
Seakan banjir belum cukup saja...
Ternyata kaca di bufet depan yang pecah. Bufet itu
dari kayu. Bagian bawah yang lama terendam air jadi mengembang. Kaca lepas,
jatuh, pecah. End.
“Mohon
bersabar ini ujian. Ujian dari Allah. Ini adalah perjuangan. Mohon, mohon,
mohon ditahan emosi. Mohon ditahan emosi. Memang mengecewakan.”
Untung saja pecahnya pagi-pagi, saat air sudah
surut. Bayangin kalo malam-malam pintu kaca itu jatuh dan kepingannya tersebar
di air...
***
Alhamdulillah, di banding dengan Bahasa Indonesia
yang turun jauh dari Try Out pertama, nilai Ekonomi justru naik drastis,
meskipun masih...begitulah. Sudah seharusnya saya lebih banyak belajar!
Fighting!~
0 comments