2019 kelar, bagaimana masalahmu?

By Sheren - Sunday, January 05, 2020


Apakah sudah kelar juga?


Ah, itu sebuah pertanyaan retoris. Karena sebenarnya masalah kita tidak akan benar-benar selesai hingga umur kita sendiri selesai.


Wah sudah mulai berat saja bahasannya, baru awal tahun. Haha.



Bagaimana dengan 2019 milik saya? Bisa dibilang menyenangkan dan menakjubkan. Dua tahun terakhir ini saya anggap luar biasa. Walaupun ada beberapa bagian yang masih harus ditingkatkan lagi, tetapi saya secara sepenuhnya menganggap hari-hari yang saya lewati adalah rentetan keberuntungan. Tentu saja dalam tahun ini, tidak sepenuhnya 365 hari saya merasa bahagia. Sering juga kesal, marah, sedih, tapi alhamdulillah tidak sampai benar-benar jatuh ke bawah. Malah saya merasa terus maju, ada ke-progresif-an secara pasti dalam kenyamanan saya terhadap diri saya sendiri dan lingkungan.

Walaupun tidak ada yang menyadari, tetapi selama dua tahun itu juga, saya mulai jarang menulis di blog. Alasannya sederhana : saya sedang bahagia. Hampir sama persis seperti yang dikatakan Fathia Izzati a.k.a Kittendust di youtube Froyonion, bahwa saya tidak sedang sedih. Tidak galau. Tidak sedih yang menciptakan jiwa pujangga dalam diri saya haha. Tidak cukup sedih untuk menulis. Saya terlalu sibuk dengan kebahagiaan saya, sampai-sampai saya sendiri pun tidak sempat menyimpan kebahagiaan saya dalam bentuk tulisan. Biasanya saya menulis untuk sejenak mengistirahatkan otak saya dari kepenatan.

Beberapa hal, yang sebenarnya tidak cukup baik, memang saya lakukan di tahun 2018 dan 2019. Salah satunya adalah tidak terlalu memperdulikan dan memikirkan masalah orang lain, apalagi ikut campur. Sebenarnya saya merasa sedikit bersalah dengan kecuekan saya. Tetapi jika misalnya teman saya tidak berniat menceritakan masalahnya ke saya, maka saya pun tidak akan bertanya. Saya hanya diam memperhatikan gerak-gerik mereka (meskipun saya tahu mereka sedang bermasalah), sampai mereka sendiri ingin bercerita. Saya mulai jarang membalas story WA maupun Ig teman-teman saya, yang awalnya biasa saya lakukan. Mungkin saya hanya agak malas mengobrol, lebih senang berdua dengan laptop atau buku-buku saya, atau…doi. Haha.

Ah, itu masalahnya dengan seorang introvert. Terlalu bahagia memang menghabiskan energi sehingga tidak cukup berminat untuk mengunjungi masalah orang lain.

Saya dengan serius meminta maaf dan memohon toleransinya untuk ‘ketenangan diri’ ini dalam menghadapi masalah kalian.

Tahun 2019 saya benar-benar belajar banyak tentang menjadi wanita dalam sisi penampilan(?). Tahun ini saya mulai banyak belajar mengenal make-up, walaupun yang saya beli masih sebatas bb cream-bedak-hingga jenis-jenis lipstick dan lipcream. Saya mulai mencoba merk-merk tertentu dan belajar tentang undertone, jenis kulit, dsb. Mulai suka melihat beauty vlogger. Rasanya jadi cewek banget sih, padahal dulu saya ga begitu memperhatikan penampilan, sikap yang sering membuat mama saya mengomel hahaha.

Tahun 2020 saya mungkin ingin mencoba mendorong batas-batas sisi lain saya tentang menjadi wanita. Bukannya hanya berfokus pada penampilan. Tetapi juga sebagaimana wanita bersikap secara semestinya.
Ah, tahun 2020 sepertinya ada begitu banyak target yang harus dicapai. Hal ini bukannya harapan saya, hanya saja target yang terjadi karena kewajiban saya sebagai mahasiswa dan aktivis kampus. Mulai dari kegiatan saya di organisasi, dan tahun ini artinya saya akan fokus skripsi! Waktu begitu cepat berlalu. Kali ini saya benar-benar merasa saya belum lama di dunia perkuliahan, tiba-tiba saja sudah harus skripsi. Padahal dulu zaman SMP dan SMA, rasanya waktu berlalu lama sekali. Sepertinya kebahagian memang membawa waktu menjadi lebih cepat.


Semoga lancar.


Tahun 2019 saya ditutup dengan sangat baik. Saya merayakan akhir tahun di kota sebelah alias Singkawang. Main-main di pantai, keliling kota Singkawang. Benar-benar one fine day.

Saya cuma mau nunjukkin bianglala-nya
aja sebenarnya wkwk, bagus soalnya.


Semoga 2020 akan jauh lebih menakjubkan dari 2019!


  • Share:

You Might Also Like

0 comments