Sepertinya aku harus berhenti berekspetasi pada banyak hal, terutama kepada orang-orang yang kukagumi dan kusayangi. Sikap semacam itu seringkali membawa akhir yang hanya akan memberatkan diriku sendiri. Misalnya, berharap mereka memiliki perasaan yang sama persis dengan yang kurasakan. Padahal setiap orang adalah individu yang berbeda dan memiliki hak untuk mendikte dirinya sendiri, bukan oleh orang lain.
Dan bahkan, sebenarnya perasaan sayang yang kita miliki sendiri itu sudah spesial tanpa harus mengharap balasan.
Kita tidak bisa memaksa orang lain selalu memgetahui rasa sayang kita dan bahagia karenanya, hanya untuk alasan menghargai. Kita juga tidak bisa memaksa orang mengetahui sakit yang kita rasakan, hanya agar mereka memahami. Keegoisan semacam itu tidak pernah bisa berakhir baik. Hal itu justru mengurung orang lain dalam jeruji rasa yang kita buat.
Belajar untuk memberi tanpa mengharap balasan. Belajar untuk memberi rasa kasih dengan tulus, tanpa berharap orang lain akan memahami dan membalas sama besarnya. Karena semua orang memiliki porsi mereka masing-masing. Belajar untuk selalu ada, tanpa meminta orang lain juga selalu di samping kita, karena setiap orang memiliki langkah mereka masing-masing.
Belajar untuk memahami diri sendiri dan orang lain, sebelum meminta untuk dipahami.
Sulit memang untuk dilakukan, menahan segala pahit dan sakit yang pasti terjadi. Tetapi kelak, mungkin setahun lagi, mungkin sepuluh tahun lagi, aku akan lebih menyesal jika tidak melakulannya sama sekali.
