Novel Review - Bunga Cantik di balik Salju

By Sheren - Wednesday, September 10, 2014


Judul     : Bunga Cantik dibalik Salju
Penulis  : Titik Andarwati
Tebal    : 458 Halaman

“Dandelion adalah bunga liar yang kuat. Bahkan, saat tumbuhan lainnya mati, dandelion tetap hidup. Menahun. Dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar matahari. Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun di retakan-retakan trotoar pun ia bisa hidup. Dan, aku pun ingin seperti itu. Hidup seperti dandelion.”

Berkisah tentang wanita bernama Lana. Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, Lana telah memutuskan untuk mengasuh Denniz, anak dari sahabatnya yang meninggal sewaktu melahirkan. Ayah si bayi sendiri, Brian, tidak mau mengakui anaknya. Pertentangan dari keluarga Lana jelas terjadi walau akhirnya mereka menerima Denniz dan membantu merawatnya.

Hidup yang berat bagi Lana. Di usianya yang ke-25, dia memutuskan untuk tinggal sendiri bersama Denniz dan membiayai sendiri hidupnya dengan bekerja sebagai staf pengajar pada sebuah lembaga pendidikan asing.

Memiliki Denniz selama 6 tahun membuat Lana kebal saat orang-orang menatapnya dengan kagum, iba, sinis, ataupun jijik saat Denniz memanggilnya “mama”. Semua itu tidak mengubah apa pun, dia tetap mencintai Denniz dan menganggap keputusannya untuk mempertahankan Denniz adalah keputusan terhebatnya.

Lana beruntung memiliki sahabat dan teman-teman yang baik, meski kadang terjadi salah paham diantara mereka. Tapi itu cuma sebentar. Lana wanita yang mengagumkan, rela dicap “tidak benar” oleh tetangga-tetangganya demi merawat Denniz. Menurutnya jika anak itu lahir dari hubungan tanpa pernikahan, maka bukan anaknya yang anak haram, tapi perbuatan orang tuanyalah yang haram.

Cintanya kepada Denniz menjadikan dirinya mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri, termasuk kebutuhan akan seorang laki-laki yang seharusnya mulai ia pikirkan untuk mendampingi hidupnya kelak.
Hingga suatu hari, hadirlah sosok Dhimas, laki-laki keren dan pujaan banyak wanita memasuki kehidupan Lana. Dhimas yang tampan, mapan dan juga sangat cuek. Kedekatan di antara mereka menjadi sebuah persahabatan yang cukup hangat hingga akhirnya timbullah perasaan cinta di keduanya. Dhimas bahkan sangat dekat dengan Denniz. Dhimas yang hanya mengetahui bahwa Lana adalah seorang Ibu dengan satu anak menerima Lana apa adanya, seburuk apapun masa lalu Lana tanpa ia tahu keadaan yang sebenarnya.

Namun tidak semudah itu untuk Lana menerima Dhimas sebagai pendamping hidupnya, serta menjadi figur seorang Ayah untuk Denniz. Butuh pertimbangan yang tidak sedikit untuk hal itu, hingga ia memutuskan untuk menerima Dhimas sebagai Suaminya.

Akhirnya, Lana menerima Dhimas, dan mereka segera menikah. Hingga suatu ketika Dhimas mempertemukan Lana dengan keluarga besar Dhimas, terbukalah rahasia besar bahwa sebenarnya Lana belum pernah melahirkan seorang anak dan membuat Dhimas sangat terkejut.

Saat Lana bertanya kenapa ia harus yakin bahwa Dhimaslah orang yang akan hidup bersamanya. Dan Dhimas menjawab “Karena aku mencintai kamu. Perempuan akan lebih bisa bertahan kalau dia dicintai daripada harus mencintai. Dan aku mencintai kamu.”  
(ngopy sinopsis dri blog orang)

I like this..! Itu pemikiran pertama saya setelah baca beberapa halaman dari buku ini. Tapi setelah baca semakin dalam, wow, I really love this!
Gaya bahasanya bagus, mudah dimengerti, enak dibaca, mengalir gitu aja, gak buat bosan, gak berbelit-belit. Sebenernya awal baca saya agak males, saya tau saya suka buku ini, tapi males aja awalnya, soalnya ada anine-anime yang menanti saya :P , jadi saya lebih milih nonton anime dihari minggu yang indah kemarin. Pas hari Senin sore, baru saya mulai baca, soalnya harus dibalikin hari ini u,u , saya minjem di Perpustakaan sekolah. Dan setelah baca lebih lanjut, saya bener-bener tenggelam dalam buku ini, sayang saya bacanya sepotong-sepotong karena ada ini itu, guru masuklah (trus ngajar) , dikasih ps, pulang kerumah saya niatnya mau baca sampe abis, tapi mama saya ngelarang (Nanti matanya nambah minus baru nyesal!) baru deh hari ini saya nyelesain disekolah., oke, kembali ke ulasan kita tentang novel ini.,

Novel ini menceritakan kita tentang kehidupan seorang Ibu yang ngurusin anak 'angkat'nya sendirian, anak yang bernama Denniz itu adalah anak sahabatnya, Emi, yang hamil diluar nikah dengan Brian, tapi Brian gak mau tanggung jawab karena dia bilang dia belum siap.
Awalnya tentu aja semua anggota keluarganya nolak, saya ngerti kenapa mereka nolak, mungkin saya kalo jadi ortu si Lana ini *ea, saya juga bakal nolak abis-abisan, biar aja sih kenapa! Kasih aja ke panti sana, kamu tuh Lana masih 19 tahun, masih kuliah, nanti kamu yang susah, kamu yang harus nanggung malu, dan bukan cuma kamu yang malu, keluarga kamu juga kena getahnya, apa kata orang-orang? Nanti dikirain kamu yang hamil diluar nikah! itukan bukan anak kamu, anak sahabat kamu, kok kamu yang repot, kasih aja sana ke bapaknya yang kurang ajar itu! (ceritanya lagi bicara sama Lana, wkwk, saya jahat banget ya bicara gitu) . Kembali ke cerita, walaupun keluarga mereka nolak, si Lana tetep keukeuh, ini yang saya salut, dia setia sama sahabatnya, sampe-sampe rela jagain anaknya, hw a wonderful woman!. Jadi nih, setelah si Lana tetep keukuh ngerawat Denniz, keluarganya luluh juga, bahkan sangat amaaatt sayang sama Denniz, saya ikutan sayang sama Denniz yang katanya lucu itu.
Lana ngerwat Denniz dengan baik, padahal umurnya waktu itu masih belasan hingga 20-an, walaupun dibantu mamanya sih, tapi kan tetep aja keren, liat aja, awalnya dia sendiri yang ngurus.
Langsung aja deh ya ke dia sama Dhimas, soalnya saya males ceritain panjang panjang, er, saya selalu suka saat-saat dia sama Dhimas, waktu itu dia ketemu Dhimas pas si Lana telat jemput Denniz, Dhimasnya lagi nemenin Denniz, dan Denniz langsung suka sama Dhimas, hebat banget kan? Pas itu Lana udh punya perasaan 'aneh' sama Dhimas. Terus gak lama mereka ketemu di rumah yang sebelumnya ingin di beli Lana sejak lama, rupanya jadinya rumah itu ditempati oleh Dhimas, gak jadi dijual, si Lana pas itu jadi benciiiiii banget sama Dhimas, saya lupa gimana mereka bisa baikan. Pokoknya Dhimas sama Lana ini sering kelahi, walaupun selalu berbaikan, saya suka hubungan mereka, gak lebay, gak kayak novel2 remaja yg biasa saya baca, saya kurang suka novel remaja cinta yg lebay-lebay gitu *padahal saya masih remaja, sok dewasa-,- haha* yah, hubungan mereka gak lebay tapi ngegemessiiin, kadang saya senyum-senyum sendiri, ngedumel sendiri, pengen masuk kedalam cerita itu terus ikut campur, haha.
Rasa kekeluargaan di novel ini kuat, betul deh tulisan dicovernya, novel inspiratif. Novelnya juga ngasih beberapa, apa ya, solusi mungkin? Buat mendidik anak dgn cara menyenangkan. Menyenangkan buat anak maksudnya. Orangtuanya jarang marah, membiarkannya bebas tapi masih diawasi, walaupun tentu aja gak terang-terangan sehingga si anak gak merasa resah, membiarkannya berkembang, gak dikekang sama peraturan gak jelas, mengajarkannya hal-hal baik lewat cerita-cerita. Lana ini ngingatin saya sama mama saya, saya sangaat mengidolakan mama saya karena caranya ngerwat saya, mirip-mirp deh sama dinovel, gak mirip amat sih, mama saya kadang masih suka ngomel haha, tapi tetep aja, dia bebaskan saya, tapi untunglah saya anak yang baik dan tahu diri *eaa, jadi gak menggunakan kebebasan itu buat hal-hal gak baik, mama saya peduli tentu aja, gak cuek kok enggak, tapi dia, gitu deh, saya susah jelasinnya, pokoknya menyenangkan buat anak, saya bercita-cita jadi sosok ibu kayak mama saya nanti. Hohohoho.,.
Wah, kok malah cerita ttg mama saya ya, lanjut deh ke novel.
Saya suka sama tokoh utama, Lana. Seperti biasa, karena dia tokoh utama, dia dapet segalanya, sempurna *yaiyalah, walaupun tentu aja ada beberapa hal yang nyebelin tentang dia. Saya suka karena dia itu penyayang, bersikap dewasa dibanding temen-temennya, bertanggung jawab, dan, apa ya, saya gak bisa jelasin, siakpnya itu loh, campuran antara dewasa dan kenak-kanakkan, aneh? Iya, tapi itu versi saya :D jadi kadang dia bersikap dewasa banget, tapi disisi lain juga bersikap kekanak-kanakan, haduh, saya bingung jelasinnya, masih anak-anak, maklum..Dia juga tegar, mandiri, dan kuat, she is a great woman! Minus buat si Lana ini kadang kalo selain dgn Denniz, anaknya, siakpnya nyebelin, mudah emosian gitu, mau menang sendiri, itulah maksud saya agak kekanak-kanakkan, egois, trus ceplas-ceplos, saya kurang suka orang ceplas ceplos sejujurnya, baik memang, artinya dia jujur, tapi kadang nusuk, gak tau mana yang sebaiknya gak usah dia bicarakan supaya gak nyakitin orang.
Tokoh kedua yaang paaaaaling saya sukai itu Dhimas. Wah, saya ikut jatuh cinta sama Dhimas, seperti si Lana, hihi^^ Dhimas..Dhimas..Dhimas.. gimana ya gambarinnya? Sebnernya Dhimas itu banyak banget digambarin sosoknya seperti apa dinovel, cuma saya kurang inget detailnya, intinya dia itu keren banget, mapan, ganteng, baik hati, cuek akut (tapi disisi lain juga pedulian), usil, agak keras(kata keluarganya, tpi Lana gak pernah ngerasain), teguh pendirian, pandai banget ngambil hati orang, terutama Ibu-Ibu dan anak-anak, yeah, dia suka anak-anak, I lovee men who love children :)) well, pokoknya dia itu sosok lelaki sempurna, kalian bisa pikirkan kan gimana sosok lelaki sempurna di novel?
Tokoh-tokoh lainnya males saya bicarakan, pokoknya semua tokoh saling melengkapi, saya gak suka sama Fany dan Brian, sebabnya? Fany itu orangnya, um, labil mungkin, atau egois? atau.. saya gak suka deh. Brian apa lagi, sama aja. I Hate them.


Itu aja deh, saya bingung juga mau nulis apa lagi, jangan-jangan udah kepanjangan dan ngebosenin? Huf, gak papa :D , sayang banget ini novel perpus, andai aja ini novel saya, soalnya saya cintaaaaa banget sama novel ini, covernya saya gak terlalu suka sih, kan tokoh utamanya Lana, walaupun Denniz yg, er, menyambungkan segala-galanya, tapi tetep aja tokoh utamanya si Lana, kehidupan Lana, cinta Lana, kepahitan hidup Lana, ngapain covernya anak kecil? Coba kek covernya Lana sama si Denniz, atau coba cover nya kartun gitu, pasti lebih bagus, judulnya juga bagi saya, bagi saya nih ya, gak terlalu menjelaskan, maksudnya, ish, pasti ada kan judul lain yang lebih bagus. Saya gak tau kenapa tertarik aja, memang jodoh kali ya, haha. Sekali lagi, saya berharap banget nih novel punya saya, Bu perpuss, beli dengan harga murah boleh gak? Hihi^^


Kesimpulan, buku ini bagus sih untuk dibaca sama kalian terutama buat yg udah dewasa, dan, buat bapak-bapak, ibu-ibu yang punya anak. Ceritanya manis sekali. bagi saya. Kekurangan pasti ada, tapi sisanya bagus kok. Mari dibacaaaaa...

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Assalamu'alaykum. .tulisannya bagus Dan bermanfaat sis =) sis, aku boleh minjam novelnya gak? Pengen banget baca tp pas aku cari2 ditoko buku gak ada=((
    Mohon balasannya yaa =) makasiih
    Salam kenal Fenny ^^ (fennysrirahayu27@gmail.com)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Fenny. Maaf sekali saya baru membalas. Dan maaf juga saya tidak bisa meminjamkannya--karena novel ini sendiri saya pinjam dari perpustakaan sekolah :) . Terimakasih ya sdh baca review ini.

      Delete