Novel Review - Gideon the Cutpurse

By Sheren - Wednesday, September 10, 2014



Judul : Gideon The Cutpurse <Buku Satu>
Penulis :Linda Buckley - Archer
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal : 511 Halaman


Sinopsis :
"Aku benci Dad!"
Itulah perkataan terakhir yang di ucapkan Peter kepada ayahnya sebelum akhirnya dia mengalami kejadian tak terduga.
 
Hari itu seharusnya Peter merayakan ulang tahunnya yang ke dua belas bersama ayahnya. Namun lagi-lagi ayahnya mengingkari janjinya, yang menurut Peter, hanya karena kesibukan bisnis. Sebagai ganti dari perayaannya, Peter malah disuruh oleh ayahnya untuk pergi bersama Magrit (Bisa dibilang sebagai pengurus Peter) untuk menghabiskan akhir pekan di peternakan teman Magrit di desa.
Di peternakan itu, Peter bertemu dengan Dr. dan Mrs. Dyer serta anak-anaknya. Ada banyak kegiatan yang mereka lakukan disana. Hingga akhirnya Peter diajak pergi oleh Dr. Dyer dan anak sulung perempuannya, Kate, ke laboratorium ayahnya aka tempat kerja ayahnya.  
Kejadian terjadi begitu cepat dan tak terduga, saat itu Kate dan Peter sedang bermain-main dengan sebuah alat yang bisa membuat rambutmu berdiri karena aliran listrik. Kate melakukan kesalahan dengan mencoba membelai anjing peliharaannya, Molly, yang membuat Molly terkejut dengan aliran listriknya dan berlari secepat kilat.  
Tentu saja Kate dan Peter harus mengejarnya sebelum Molly mengacaukan segalanya. Tetapi kemudian, tiba-tiba, Peter dan Kate melihat spiral dan kumparan cahaya disekeliling mereka dan seakan terlempar ke dalam kehampaan yang menyesakkan~. 
Ternyata, Peter dan Kate 'sepertinya menabrak' mesin anti-gravitasi yang berusaha dikembangkan oleh ayahnya dan rekan-rekannya dan terlempar dari abad 21 ke Inggris abad 18. Mereka bisa saja kembali saat itu juga ke abad 21 dan hidup normal, tetapi sayangnya mesin itu dicuri oleh seorang penjahat berjuluk Tar Man (Manusia Aspal). Untunglah, mereka dipertemukan dengan Gideon yang berusaha juga membantu mereka untuk mengejar Tar Man.

....

Saya saat itu sedang di perpustakaan dan melihat buku ini. Melihat covernya sih saya gak tertarik-tertarik amat, cuma karena ini terbitan Mizan Fantasi yang setahu saya bukunya bagus-bagus, jadi saya pinjam aja.

Dan well, saya enggak menyesal karena udah meminjam buku ini.

Novel itu ditulis dengan sangat baik oleh si penulis, membuat kita yang membaca bisa tenggelam ke dalam dunianya si Peter dan si Kate begitu saja. Banyak sekali kelebihan dari novel ini, yang pertama adalah penggambaran latar yang luar biasa detail serta cermat baik latar suasana maupun latar tempatnya. Padahal si penulis ini berasal dari abad ke 21 bukannya abad ke 18. Saya bahkan curiga, jangan-jangan si penulis ini adalah seseorang sastrawan dari abad 18 yang entah bagaimana caranya menemukan mesin waktu dan datang ke abad 21 untuk mempopulerkan karyanya. Siapa tahu aja kan? Saya jadi penasaran, dimana mesin waktu itu disimpan?

Kelebihan yang kedua adalah penggambaran fisik serta watak tokoh-tokoh yang masuk ke dalam cerita yang sangat jelas, dan membuat kita jenuh. Setiap tokoh yang diceritakan mempunyai ciri khasnya masing-masing dan saling melengkapi satu sama lain. Ada tokoh yang saat penulis ingin kita membencinya, maka kita akan benar-benar membencinya. Ada juga tokoh yang saat penulis ingin kita mencintainya, maka kita akan langsung jatuh cinta dengan si tokoh. Tentu saja itu dilakukan lewat sudut pandang tokoh-tokoh yang lainnya.

Dan kerennya, novel ini bukan hanya tersedia dalam cerita khayalan belaka yang tak berdasar. Si penulis, dalam novelnya, memasukkan banyak hal-hal berupa fakta ke dalam novel ini. Yang paling mencolok adalah teori-teori tentang mesin waktu, juga tokoh-tokoh yang hidup pada abad ke 18 ! Ini bener-bener deh, jika biasanya novel petualangan lain memasukkan unsur-unsur yang hanya berupa mitos (Seperti Harry Potter dengan makhluk-makhluk legenda seperti unicorn dll, atau Percy Jackson dengan dewa-dewa Yunani-nya) , maka novel ini memasukkan tokoh-tokoh dan kehidupan nyata yang memang benar ada, walaupun tidak untuk mesin waktunya.

Oh ya, walaupun tokoh utama novel ini adalah Peter dan Kate, dan menceritakan tentang petualangan Peter Kate, sebenarnya daya tarik utama dari novel ini adalah Gideon the Cutpurse (Gideon si Pencopet) . Kalo dibayangin, seakan-akan ada sebuah lingkaran dengan titik ditengah-tengah, titik ditengah itu adalah Gideon sedangkan lingkaran itu adalah orang-orang di sekelilingnya. Sedikit bercerita tentang Gideon, dia ini dulunya memang seorang pencopet, tetapi bahkan dia menjadi pencopet itu karena terpaksa, hanya karena rasa utang budi kepada tuannya. Lambat laun, Gideon menemukan 'sebuah kebenaran' dan tidak mau lagi menjadi pencopet serta pergi menjauh dari Tuannya. Tetapi tuannya tidak ingin dia pergi dan menyuruh Tar Man mencari-cari si Gideon. Inilah masa lalu kelam Gideon dan membuat Gideon serta Peter dan Kate dalam bahaya. Nah, walaupun si Gideon ini pencopet, dia itu sebenarnya seorang manusia yang baik sekali, bahkan lebih baik dari seorang yang bukan pencopet sekalipun. Dia adalah pria terhormat, yang selalu memandang sisi baik seseorang, berani, tangguh, enggak pernah ingkar janji, ramah, tampan, sangat dewasa, bisa diandalkan, dan segalanya. Saat pertama kali melihat Gideon melalui sudut pandang Peter, saya langsung jatuh cinta dengan Gideon <3 , andai aja ada orang kayak gitu di muka bumi sekarang ini~ . Arrrgh, saya bener-bener pengen masuk ke dalam cerita dan bertemu si Gideon.

Intinya adalah, saya iri banget dengan Peter dan Kate yang menjadi dua tokoh utama dalam novel ini. Kenapa enggak saya aja coba yang menjadi tokoh utama di novel itu? Saya kan juga kepengen masuk ke dalam petualangan si Peter dan Kate dan bertemu dengan Erasmus Darwin yaitu dokter paling terkenal dan hebat pada masa itu sekaligus kakek dari Charles Darwin yang menciptakan teori bahwa nenek moyang manusia adalah kera, juga mau ketemu Samuel Johnson si pencipta kamus pertama di Inggris, atau ketemu Raja George III serta istri dan anaknya Pangeran George IV. Siapa yang enggak mau sih ketemu orang-orang hebat itu? u,u apalagi....kalo saya bisa ketemu Gideon :3

Selain kelebihan, novel ini juga punya kekurangan sih. Kekurangan yang paling jelas tampak di bagian covernya. Cover novel ini benar-benar gak menarik! Saran saya, di ganti aja deh. Masa di covernya ada tiang penggantungan plus tali untuk ngegantung para penjahat, gak banget kan?.

Kekurangan lainnya, novel ini alurnya, menurut saya, berjalan sangat cepat dan seperti di skip, skip, dan skip. Hanya memasukkan bagian-bagian yang bener-bener penting aja. Dan endingnya itu, menyebalkan sekali, saya kasih tahu ya, ending novel ini harusnya sih berakhir bahagia.. yah.. itu sih seharusnya, tetapi si penulis malah membelokkan alur (Walaupun itu memang kewenangan dia). Jadi endingnya ini seperti bahagia yang berat sebelah, ataupun lega tapi menyesakkan. Ga ngerti ya? Sama huehehe..

Pokoknya gitu deh, endingnya ngegantung pake banget..huf.. saya kecewa, soalnya banyak banget penulis yang suka ngebuat ending ngegantung kayak gini untuk buku yang biasa bersambung 2-4 buku.. Apa sih maksudnya? Supaya kita beli buku-buku selanjutnya ya? Iya sih taktinya berhasil, tapi menyebalkan banget-,- .. (Sekedar info,novel ini adalah novel trilogy)

Oke, itu aja kekurangannya.

Terakhir, daripada banyak penjelasan ngawur diatas, saya cuma mau bilang, buat kalian yang suka baca novel-novel bertema petualangan, buku ini recommended banget buat kalian. Percayalah sama saya :D .


  • Share:

You Might Also Like

0 comments