INI NEGARA KENAPA SEH?!

By Sheren - Friday, December 23, 2016

“INI NEGARA KNP SEH?” adalah salah satu bestcomments yang saya ambil dari Line Today beberapa waktu lalu. Komentar itu pas sekali dengan pertanyaan di hati saya. Ada apa sih dengan negara ini?

Ss yang saya ambil dari komentar salah satu berita di Line Today.


Mungkin cuma saya yang kelewat lebay. Atau mungkin memang sedang banyak hal-hal gaje di Indonesia. Pokoknya pertanyaan saya adalah, negara ini kenapa sih?

Akhir-akhir tahun 2016 ini, ada terlalu banyak kejadian yang..rada menjengkelkan diri saya sendiri. Agama, politik, ekonomi, keamanan, dll. Dll. Dimulai dari kasus Jessica#abaikan#udahselesai, sampai desain baru duit.

Yang paling viral dan tetep bertahan dan paling meresahkan saya sih kasus Pak Ahok yang you-know-what. Sedih rasanya. Saya sedih karena dengan adanya kasus ini, ada banyak terjadi gesekan-gesekan tidak menyenangkan antaragama. Hal itu bisa saya liat dari komentar-komentar orang di berita online. Si A menyebut begini, si B menyebut begitu, salahkan si anu, salahkan si situ. Memang sih, di lingkungan saya semuanya aman tentram damai. Kami-kami yang meskipun berbeda Agama tetap saling menjaga toleransi dan berteman baik. Hanya saja kita jelas tahu ada semacam ketegangan di udara, terutama udara media sosial #apaansih. Saya enggak mau gembar-gembor lah gimana pendapat saya tentang kasus Pak Ahok, itu biar menjadi privasi. Saya cuma sedih saja, melihat orang-orang yang emosi dan saling menyalahkan satu sama lain. Mengutuk si A, si B. Dan kepanasan ini, sejauh yang saya lihat, bertambah pas ada fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016 tentang ‘Hukum Menggunakan Atribut Keagamaan Non-Muslim’ (Isinya bisa dibrowsing) . Kalau yang ini, saya setuju. Saya pribadi juga yakin MUI sudah menimbang secara serius dan hati-hati, makanya saya percaya. Lagian ini dimaksudkan untuk melindungi kami, umat muslim.



Kemudian kasus Teror. Ini entah bagaimana kasus teror sedang gentayangan di dunia, enggak cuma di Indonesia. APA SIH MAUNYA?! Ganggu ketenangan hidup saya saja. Untungnya Densus 88 dengan sigap melindungi kita. Ada bom Sarinah, lalu berhasil diringkusnya ‘Pengantin’ Bom, dan terakhir saya dengar, Densus 88 kembali berhasil menyergap terduga teroris Tangsel.  Tolonglah ibu bapak mas-mas mbak-mbak peneror, coba berhenti sejenak dan pikirkan, lalu bertobatlah. Kalau niatnya memang ingin ‘membasmi kejahatan’ , ada banyak alternatif lain yang lebih menyenangkan ketimbang meledakkan bom.

Semangat dan selamat ya Densus 88 atas kesuksesannya! Terus berjuang di garis depan
demi membela kebenaran!!! 

Apalagi? Nah, desain terbaru Uang NKRI. Uang Rupiah. Saya sungguh-sungguh mengapresiasi ini. Jujur saja, saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Menurut pendapat saya, sekarang uangnya udah kayak ‘uang beneran’ (Lha, lalu kemarin-kemarin apa? Wkwkwk). Pokoknya lumayan buat semangat. Wkwkwk. Btw desain ini juga sudah didiskusikan dengan beberapa pihak kayak ahli sejarah, pemerintah daerah, menteri keuangan, dll. Saya cuma heran sama orang-orang...bagaimana ya istilahnya? Terkesan tidak menghargai jerih payah yang sudah diupayakan Bank Indonesia untuk desain baru tsb. Ada yang bilang mirip uang monopoli-lah, mirip Yuan, masalah gambar pahlawannya, ada pula yang menanyakan tentang redenominasi (yang ini memang semacam isu lama yang kembali menghangat setelah adanya perombakan desain. Masalahnya, kalau mau redenominasi, kondisi ekonomi dan politik harus stabil dulu bukan? Mungkin 2017 nanti,). Tentu saja redenominasi bakal banyak berdampak baik. Dampak baik yang paling remeh misalnya, ga ngabisin banyak tinta wkwkwk. Btw yang belum tahu redenominasi, secara singkat aja, ini semacam mengubah Rp 1000 menjadi Rp 1 . Kalau mau lebih detail, searching aja. Lalu diskusi yang paling mencolok tentang desain baru rupiah tentu saja masalah lambat Palu dan Arit. Hmmm...hmmmmm..... yang terakhir ini saya no comment deh ya. Secara keseluruhan, hal-hal baru selalu menimbulkan pro dan kontra dan setiap orang juga bebas memberi pendapat serta kritik.

https://m.tempo.co/read/news/2016/12/21/078829667/peruri-uang-rupiah-baru-emisi-2016-bukan-dicetak-swasta


Ngomong-ngomong tentang pendapat, kritik, dan saran, sekarang ini banyak banget kasus mengenai ‘salah ucap’ di media sosial dan berujung ke meja hijau. Mengerikan ya. Saya bukannya enggak pro sama kenyamanan bermain di media sosial sih. Cuma...gitu deh. Serba salah. Rasanya kayak taman bermain saya sudah dijaga sama para orang dewasa. Mainnya takut-takut. Tapi tetep semangat buat para CyberSecurity

Terakhir yang meresahkan bagi saya dan pastinya masyarakat lain adalah BEGAL. ASTAGA! Lo lo pada tukang begal itu menyebalkan sekali. Ketika di wilayah lain kayaknya udah mulai terkontrol, di sini di Pontianak tiba-tiba malah meledak kasusnya. Di mana-mana bro, kayak hantu. Ga kenal waktu. Pagi, sore, malem apalagi. Lebih parah dari hantu dong ya. Gara-gara kalian nih, saya yang sudah susah keluar malem jadi makin susah lagi. Kemarin saya denger, di Ptk sendiri, pelakunya ada yang dibakar? Enggak tahu beritanya benar atau enggak. Akhir-akhir ini ada terlalu banyak hoax. Yang pasti, para tukang begal, tolong bertobatlah dan berhenti mengacau kedamaian di Pontianak.


Nah, sepertinya itu saja yang membuat saya jengkel plus resah akhir-akhir ini. Sebenarnya masih banyak kasus-kasus besar dan viral lainnya, seperti Pungli, Ujian Nasional, Pemilu AS (Ga di Indonesia sih) , Bencana di Pidie Aceh (Ini bukan sesuatu yang buat saya bertanya ‘Ada apa sih?!’ Tapi tetap saja, saya turut berduka cita :’( yang sabar ya.) , Pemilihan Gubernur Jakarta yang sebenarnya ga begitu berpengaruh pada kehidupan pribadi saya karena saya di Kalbar, Piala AFF dan Indonesia (Hal yang membuat lebih heboh : Abduh Lestaluhu. Keren bangg! Wkaka) dan terakhir, tentu saja, OM TELOLET OM!.

Astaga.

Well, saya mau minta maaf kalau ada salah kata. Saya senang saja akhirnya nulis lagi. Laptop sudah terlalu tua dan keseringan blue screen terutama kalau sudah buka internet :’( . Sudah dicoba dibetulkan ke tokonya tapi hasilnya nihil. Coba betulkan sendiri juga engga berpengaruh banyak :’( .

Kenapa jadi salah fokus?


Pokoknya nih pokoknya, saya berharap sekali, 2017 nanti semuanya menjadi lebih tenang. Enggak ada lagi isu intoleran antar agama, kasus-kasus teror,  Ujian Nasional juga mohon jangan diutak-atik lagi Pak sampai saya lulus. Capek di PHP-in. Awalnya sudah bilang mau di hapus, lalu diganti usbn, lalu ga jadi dihapus, lalu sekarang dua-duanya berstandar nasional. Heh. Pokoknya saya sungguhan ingin 2017 damai sejahtera baik dari segi sosial, ekonomi, politik. Yuks berjuang bersama-sama agar Indonesia menjadi lebih baik. Akhir-akhir ini saya benar-benar membayangkan dua garis lurus yang memanjang sama cepatnya. Ya, segala kemajuan dan perubahan baik di Indonesia datang bersamaan dan sama cepatnya dengan masalah demi masalah. Gapapa sih. Semangat!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments