Mimpi

By Sheren - Tuesday, January 10, 2017

nb (2018) : saya sudah membaca ulang postingan ini dan setelah setahun lebih serta melewati berbagai hal, saya tahu ada beberapa bagian di postingan di bawah ini yang seharusnya tidak saya tulis. Dulu pemikiran saya memang dipengaruhi oleh lingkungan saya yang menolak mentah-mentah mengenai 'pindah jurusan' . Namun sekarang, seteah setahun lebih di kampus, ada banyak cara pandang saya yang berubah dan saya harus mengakui itu. 
Bagi saya, tulisan di bawah memang cenderung kasar. Tetapi saya tetap tidak ingin mengubah satu kata pun dari tulisan di bawah karena memang seperti itulah yang saya pikirkan dulu tentang silang jurusan, begitupun sebagian besar anak jurusan IPS yang lain. Sekarang saya lebih banyak menoleransi hal-hal seperti ini, karena itulah fase kehidupan di mana banyak orang masih terjerat dalam sikap labil mereka sendiri. Itulah fase kehidupan yang menjadi pelajaran bagi kita semua. Namun tetap saja, untuk kalian semua yang berminat pindah jurusan atau berminat menentukan jurusan saat SMA, kalian setidaknya harus tahu apa yang kami anak IPS rasakan diujung tahun sekolah kami. Dan inilah alasan saya tetap mempertahankan postingan ini.

Sekali lagi saya tegaskan, saya masih tidak suka dengan orang-orang yang mengambil jurusan yang bersilangan saat mau kuliah. Tetapi sekarang, saya juga sudah jauh lebih menoleransi mereka yang melakukan itu. 

Selamat membaca! Maaf jika ada kalimat yang tidak berkenan di hati.

***

Sudah 2017, saya sudah kelas 3 SMA semester 2. Ini artinya di kelas sedang hangat-hangatnya membahas mengenai jurusan, universitas, snmptn (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri/jalur undangan) , sbmptn (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri/tes) dan ah.. tentu saja, para ekhem penikung ekhem.

Btw buat yang belum tahu, secara umum SNMPTN adalah jalur masuk Universtas Negeri menggunakan nilai raport, lalu kalau SBMPTN adalah jalur masuk Universitas Negeri melalui tes. Saran saya buat yang masih kelas 10 SMA atau di bawahnya, mulai sekarang jagalah nilai raport kalian. Jangan sampai naik turun supaya kemungkinan masuk SNMPTN lebih besar, karena soal-soal SBMPTN itu kesulitannya sudah terkenal seantero negeri (belum coba sih, btw). Apa yang disebut matematika dasar itu sama sekali enggak ada dasar-dasarnya. Well, kalo ada yang mudah ngapain cari yang susah?

Saya sekarang baru mau mulai belajar sbmptn :’ sudah terlambat banget ya.

Lalu ada satu lagi masalah. Jadi nih ada banyak isu mengenai ‘segelintir’ orang yang kayaknya mau masuk jurusan ptn yang enggak se-linear sama jurusan mereka pas SMA. Biasanya kita kenal dengan istilah IPC (Ilmu Pengetahuan Campuran).



Saya yakin, ini pasti pembahasan yang selalu muncul setiap tahun di antara anak-anak SMA. Pas sudah dekat-dekat kelulusan, tiba-tiba ada saja anak dari golongan antah berantah bilang : “Ah! Gue mau ambil jurusan yang beda ah nanti pas kuliah! Pasti masuk dong, gue kan keren, orang keren selalu dipercaya.”

Kelas saya, XII IPS 2, adalah salah satu yang banyak membahasnya. Di kelas saya sih kelihatannya tidak ada yang berminat mengambil jurusan yang berbeda dari jalur IPS. Maksud saya, pas ada salah satu bilang mereka mau masuk arsitek ;) misalnya, biasanya sih diketawain ; “Hahaha, itu untuk IPA dek. Tapi coba saja. Tapi itu emang buat IPA, nanti kamu kesulitan. Tapi boleh dicoba.”


Jadi gitu deh, kita kejar mimpi yang sudah tersedia saja. Cuma denger-denger di jurusan seberang banyak yang mau IPC ;-) .


Saya cuma mau berpendapat saja, bagi yang IPS mau ke jurusan IPA nanti ataupun sebaliknya. Kalian itu bener-bener manusia terlabil sepanjang masa. Enggak konsisten. Lemot. Lola. Enggak punya pendirian. Enggak tahu diri. Egois. Masa iya butuh waktu 3 tahun lamanya, setelah terpontang-panting di wilayah sendiri, enggak mau mengambil  kesempatan yang diberikan, keras kepala hanya karena hal kecil, lalu barulah terpikir, “Ya ampun, kayaknya aku lebih suka jurusan itu.” Padahal pernah pun enggak :v .

Jadi selama ini kalian masuk jurusan itu cuma buat keren-kerenan apa? Prestise? Harga diri?

Padahal kalau kita kembali ke awal sekali, seingat saya guru-guru maupun senior sudah berkali-kali memberi nasihat, menjelaskan, memberi solusi. Orangtua juga sudah membantu. Saya pikir semuanya sudah memutuskan pada awal sekali itu. Meski keputusan itu berat, meski hanya pelarian, atau karena memang benar-benar menginginkannya. Tetap saja seharusnya keputusan itu sudah dipikirkan baik-baik.

Bahkan pas kita sudah masuk jurusan masing-masing di SMA, sekolah masih memberi satu kali lagi kesempatan buat pindah jurusan kalau memang mau.

Terus kenapa tidak dilakukan? ;)

Setelah semua ini, keputusan tetap terserah kepada masing-masing individu. Hanya saja, kalau saya sih malu : ) . Bayangin, saya tiga tahun belajar di IPS, siang malam belajar, ngabisin tinta pulpen, ngabisin kertas, ngabisin kuota buat nanyain pr, ngabisin bensin buat ke sekolah cuma demi belajar materi Ilmu Sosial tuh. Belum lagi misalnya orangtua ngabisin banyak duit buat nge-les-kan saya supaya dapat nilai bagus DI IPS, ngeluarin duit lagi buat beli buku-buku PELAJARAN IPS.

Lalu pas kuliah saya ambil Kedokteran, belajar lagi materi-materi yang sepenuhnya baru :v .

Ya ampun, malu banget. Bukan hanya karena ENGGAK MENGHARGAI HIDUP SAYA selama tiga tahun terakhir, tetapi juga karena saya rupanya sudah MENGAMBIL HAK ORANG LAIN. :D Wow.

***

Hmm.. jadi, apakah ada di antara kami di IPS yang takut akan tersaingi oleh anak-anak seberang kalau mereka terbukti mengambil IPC? Tentu saja ada. Saingan di sesama IPS saja sudah banyak, lalu kemudian kami menyadari hak milik kami terancam di ambil.

You have your own way, guys. Jangan suka nikung. Seberapa banyak pun fasilitas yang dihalalkan buat nikung, tetap aja namanya nikung. Ga malu kah? ;)



No hate ya HAHAHAHA. HAHAHAHA.  Jangan merasa tersindir. Maksudku, di antara kalian yang baca ini pasti enggak ada yang berminat beralih jurusan bukan?

  • Share:

You Might Also Like

1 comments