Kok sedih ya

By Sheren - Thursday, February 09, 2017

*Tadinya mau belajar, jadi nulis gini*

Hari sudah menjelang malam saat akhirnya saya memutuskan untuk belajar. Ketika melewati meja, ujung mata saya tak sengaja menangkap kertas yang berisi jadwal les sekolah.

Karena beberapa alasan, saya menghampiri lembaran kertas tersebut dan memeriksa isinya. Ada banyak hal yang berseliweran di otak saya selama menatap jadwal les tersebut, beberapa di antaranya seperti “Oh asyiknya libur tiga hari les pas T.O entar” ; “Pelajaran ini kok banyak banget sih lesnya?!” ; “Ya ampun! Pelajaran ini tinggal satu kali lagi? Padahal lumayan penting...” dll.dll. Tapi yang paling saya tangkep dalam jadwal les itu adalah, les kami berlangsung tak lama lagi, sudah akan berakhir.

:D

:D

:-)

:-|

:-(

:“-(



Iya. Awalnya saya senang banget. Banget. Banget. Lega untuk kebebasan—ga pulang sore. Lega ga ngabisin banyak uang buat jajan. Lega untuk banyak hal. Tetapi anehnya, perasaan itu dengan cepat menghilang dan tergantikan dengan seribu perasaan marshma mellow.

Perasaan ini persis seperti tiga tahun lalu. 2014. Saat saya mau lulus SMP. Yak, sindrom menjelang kelulusan nih. Memikirkan perpisahan emang menyakitkan*ea. Semakin ke sini, semakin terasa betapa berjasanya guru bagi kehidupan saya. Betapa berharganya teman-teman. Atau betapa sampahnya musuh. Yah, tiba-tiba banyak adegan-adegan selama di SMA melintas di pikiran saya. Lebay, tapi seketika itu saya merasa serapuh kaca, memikirkan nasib bahwa saya tidak lagi ‘dilindungi’ guru-guru kami. Tidak lagi bertemu setiap hari, salaman, bersitegang, tertawa, berlelucon, bercerita. Memang, pas kuliah nanti kami ‘mungkin’ saja akan diajar oleh sosok-sosok yang lebih baik. Namun tetap saja berbeda. And I’m an introvert girl, juga pemalu, pendiam, dlldll. Saya enggak pernah menghasilkan prestasi apa-apa buat sekolah, enggak pernah mau capek-capek aktif di kelas, nilai juga enggak sebegitu wah, sehingga ketika datang pemikiran bahwa guru-guru yang saya senangi dan saya sayangi bakal lupa dengan saya, membuat saya semakin sedih. Tahu kan, rasanya dilupain sama orang yang berharga buat kita :p .

Dan suasana kelas. Ya ampun, saya bakal rindu sekali. Dua tahun terakhir ini benar-benar berlalu cepat gara-gara suasana kelas yang menguras tenaga saya untuk kebahagiaan. Kebiasaan melepas sepatu untuk menjaga kebersihan kelas *makasih Pak Sukran*, nyanyi-nyanyi, dengar cerita lucu++ dari........., ngerjain pengurus OSIS&MPK, liburan sekelas, surprise ulang tahun, presentasi yang membosankan, kelakuan temen yang mengocok perut. Saya emang lebih senang diem di bangku sendiri daripada ikut campur dengan kegiatan kelas, tetapi saya benar-benar bisa merasakan kehangatan kelas itu.


Beberapa bulan lagi, dan kami semua yang di kelas akan berpisah jalan, bertemu orang-orang baru. Beberapa bulan lagi, kami tidak bisa lagi bertemu guru SMA setiap hari untuk belajar. Beberapa bulan lagi, bakal jarang melihat gedung sekolah *padahal masih cantik dan baru : (*, beberapa bulan lagi........


Ah, sekarang ini, di satu sisi saya ingin sekali sekolah cepat selesai karena  kejenuhan tingkat tinggi terhadap pelajaran, tetapi di sisi lain saya tidak ingin pergi, ingin merasakan kehangatan itu setiap harinya. Seakan-akan tiga tahun belum cukup saja.


<3

  • Share:

You Might Also Like

0 comments