Banjir

By Sheren - Friday, February 17, 2017

Setiap manusia pasti akan diberikan ujian. Dan saya adalah manusia, jadi saya pun tak luput dari yang namanya ujian #apaseh.

Tadi siang, saat asyik main game Harvest Moon Back To Nature bareng temen sambil nunggu bel pulang, tiba-tiba salah satu teman saya tergopoh-gopoh masuk, berteriak kencang as always “WOY! NILAI TRY OUT BAHASA INDONESIA SAMA EKONOMI.”

Deg. Deg.
Deg. Deg.
Deg.

Tak lama, tersebutlah nama beserta nilai Bahasa Indonesia saya, yang lantas membuat saya menepuk jidat. Aduh! Perasaan gue.........


Perasaan...




Yah, emang ga ada belajar sih.
:v

Oke-oke, that’s my fault. Tahu kok tahu. Tapi tetep heran aja, dari SD saya emang jarang banget belajar bahasa Indonesia, tapi biasanya nilai Bahasa Indonesia saya baik-baik saja, bahkan hampir selalu lebih tinggi daripada pelajaran lain.

Btw, beberapa hari yang lalu emang saya lagi Try Out. Daripada T.O yang sebelumnya, kali ini saya ‘agak’ mempersiapkan diri. Untuk hari pertama, ada Bahasa Indonesia dan Geografi. Nah, karena saya ini lumayan lemah di Geografi, jadi saya menetapkan diri untuk enggak belajar pake Sistem Kebut Semalam (SKS) melainkan pake Sistem Kebut Dua Malam. Heheh. Lumayan deh kan nambah satu daripada enggak sama sekali. Well.... sebenernya saya enggak cuma belajar. Saya nyanyi-nyanyi juga, nonton video di youtube, gambar, coret-coret, melamun.


Iya, Bahasa Indonesia saya tinggalin total.


Tapi saya orangnya ini pesimisan, jadi saya ga yakin sama nilai geografi saya........ Syukur-syukur naik daripada nilai sebelumnya, kalo enggak, yaudah deh.

Hari selanjutnya, matematika sama sosiologi. Nah ini nih. Sorenya, saya udah belajar mati-matian sama guru les saya. Lalu lanjut lagi belajar matematika di ruang belajar saya pas udah selesai les. Tapi astaga, mungkin karena udah dua malam berturut-turut tidur tengah malam ditambah lagi melihat angka-angka yang tak saya mengerti, saya 100% tertidur di meja belajar sekitaran jam 8 (Iya saya rajin cek jam selama belajar) dan bangun beberapa jam kemudian......... Well, saya masih belajar sedikit sih pas bangun, cuma kalian pasti tahu rasanya terbangun di tengah-tengah ketiduran, dengan posisi yang salah lagi. Jadi belajarnya benar-benar ga efektif.

Dan pas ngerjain soal, mungkin  karena terlalu banyak penyesalan kenapa semalam tertidur, saya jadi ga konsen ngerjainnya, penuh dengan kedepresian dan keputusasaan. Tiba-tiba saya merasa soalnya 2-3 kali lebih sulit daripada T.O yang lalu. :’) :’) . Hmm...rata-rata teman saya bilang mereka juga kesusahan, tapi tau deh kan :’)

Kemudian T.O ketigaaaaa alias kemarin. Berhubung hari Rabu libur karena pilkada serentak, jadi waktu untuk belajar jauh lebih banyak. Try Out ketiga ini ada Bahasa Inggris dan Ekonomi. Sebenernya saya sudah menyusun jadwal, siang belajar ekonomi, malamnya belajar Bahasa Inggris, khususnya listening.

Namun kemudian....


DUAR! DUAR! DUAR! CTARRRR~~

Hujan mengguyur kota. Saya senang sih. Hujan lebat membuat suara-suara pembicaraan di luar ruangan belajar saya jadi teredam, tergantikan dengan suasana sejuk dan menenangkan. Hanya sekali dua kali saya keluar ruang belajar karena kepentingan. Tetapi pas sore, tiba-tiba Mama saya manggil-manggil dengan sangat heboh. Awalnya saya bingung, tapi tetep beranjak dari kursi. Dan ketika saya membuka pintu, dengan ngeri saya mendapati bahwa air banjir sudah dengan cepat merayap menuju ruang belajar saya. Tiba-tiba saja saya keinget film Titanic, *soundeffectt, ost Titanic; My Heart Will Go On*
Once more you open the door
And you’re hear in my heart
And my heart will go on and on~~


http://yuanyuanyuan.deviantart.com/art/Flood-Story-280257364
source : deviantart.com (yuanyuanyuan)
Selalu ada yang melihat segala sesuatu dari sisi positifnya meski seburuk
source : deviantart.com (yuanyuanyuan)


Saya panik dan cepat-cepat menaikkan buku-buku pelajaran tahun lalu ke atas meja, beserta barang-barang elektronik lainnya. Tidak sempat semua dilakukan, karpet di ruang belajar saya keburu terendam air. Setelah itu, mama saya meminta tolong saya untuk membawa kasur di kamar adik saya yang pertama ke tempat yang lebih tinggi. Iya, waktu itu kami hanya berempat, yaitu Mama saya, adik saya yang kedua yang lagi sakit demam, abang saya yang juga lagi demam sejak beberapa hari lalu, dan saya.

Balik lagi, jadi saya pun dengan berdebar masuk ke kamar adik pertama saya. Kenapa saya berdebar? Tak lain karena kecoa di mana-mana! Astagfirullah. Dari yang kecil sampe yang paling besar yang bahkan baru pertama kali saya lihat. Dalam hati saya bertanya-tanya, “Itukah si ratu kecoa? Akhirnya muncul ke permukaan?” Benar-benar besar, menjijikkan.

Meskipun ngeri dan deg-degkan karena kecoa merayap di sepanjang kusen pintu, saya tetap memberanikan diri masuk dan kemudian mengangkat kasur tersebut.

Keputusan yang sangat salah.

DI BAWAH KASUR ADA LEBIH BANYAK KECOA! Itu kecoa dari mana sih datangnya?! Biasa juga ga ada!

Saya memekik, lantas meletakkan kembali kasur dan—daripada cepat keluar, saya justru teriak-teriak gaje di kamar itu sambil loncat sana sini. Iya, udah rada stress waktu itu. Pikiran saya sedang bingung—di satu sisi, mama saya menyuruh saya mengangkat kasur dan air sudah mulai merayap mendekati kasur (btw, ini tilam, bukan kasur berkaki gitu), kalo saya biarin, ini kasur bakal basah. Tapi di sisi lain, saya takut + geli banget sama kecoa. Dan saya juga takut mau keluar karena di kusen pintu banyak kecoa! Si ratu juga ada di situ!

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk berlari ke luar kamar serta menuju tempat yang tak ada kecoa *maafin diriku mama :( * . Abangku pun mengambil alih tugasku dan mengangkat kasur itu :v .
Setelah itu, beres-beres + angkut-angkut pun dilanjutkan. Hujan semakin deras, dan banjir pun mulai naik ke tingkat yang mengkhawatirkan. Adik saya yang terkecil nangis terus, syok melihat rumah yang tiba-tiba berubah jadi kolam berenang. Dan saya letih sekali.

Setelah kami selesai berkemas, barulah saya mulai belajar lagi. Tetapi suasananya sudah berbeda. Gimana bisa belajar sambil ngeliat satu-dua ikan kecil lewat di dekat kaki? Pokoknya, saya bener-bener pasrah untuk besok hari. 

Tak lama setelah belajar, saya pun tidur.. kemudian saya bermimpi..saya tahu mimpinya indah dan panjang, tetapi tiba-tiba....


PRANG!!


Saya tersentak, terbangun dari mimpi indah. Masih jam 4 shubuh. Itu suara yang keras sekali, benar-benar keras, sampai seketika itu juga aku melupakan mimpi yang kualami, meskipun perasaan senang & bahagia dari mimpi itu masih membekas. Saya pun mencari. Barang apa yang pecah? Dan ternyata..

Seakan banjir belum cukup saja...

Ternyata kaca di bufet depan yang pecah. Bufet itu dari kayu. Bagian bawah yang lama terendam air jadi mengembang. Kaca lepas, jatuh, pecah. End.

“Mohon bersabar ini ujian. Ujian dari Allah. Ini adalah perjuangan. Mohon, mohon, mohon ditahan emosi. Mohon ditahan emosi. Memang mengecewakan.”


Untung saja pecahnya pagi-pagi, saat air sudah surut. Bayangin kalo malam-malam pintu kaca itu jatuh dan kepingannya tersebar di air...

***


Alhamdulillah, di banding dengan Bahasa Indonesia yang turun jauh dari Try Out pertama, nilai Ekonomi justru naik drastis, meskipun masih...begitulah. Sudah seharusnya saya lebih banyak belajar! Fighting!~

  • Share:

You Might Also Like

0 comments