Pengalaman Lolos Beasiswa Unggulan 2018 #Batch 1
By Sheren - Thursday, June 07, 2018
Menjadi penerima beasiswa di Semester 2? Tentu saja
itu sesuatu yang tidak pernah terpikirkan bagi saya sebelum ini. Tapi syukur alhamdulillah, di antara
40.000+ pendaftar dari seluruh Indonesia, saya menjadi salah satu yang menerima
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi
bersama dengan 1.300 awardee lainnya, baik S1, S2, maupun S3.
“Karena kita sudah jadi sombong, berikan yang terbaik untuk masyarakat.” – Pak Yoseph, 7 Juni 2018.
Saya suka banget
sama kalimatnya jadi saya masukin saja hehe.
Buat yang belum tahu, nama beasiswa yang saya terima
adalah Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi, yang merupakan salah satu program
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah naungan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Beasiswa ini terdiri dari Beasiswa Degree
dan Beasiswa Bantuan Non-Degree.
Beasiswa Degree (Dalam Negeri), ditujukan untuk Peraih Medali/Penghargaan, serta
Masyarakat berprestasi tingkat nasional/international di segala bidang dan umum
(kecuali dosen).
Komponen yang dibiayai :
- Biaya
Pendidikan sesuai sisa semester yang kita miliki (full)
- Biaya
hidup
- Biaya
buku
Nah, saya sekarang lagi di kota orang, dan karena saya
phobia macet jadi males jalan-jalan tapi gabisa tidur (baca : alias mager+gabut), lebih
baik saya nulis ini aja ya. Lumayan berbagi info buat teman-teman.
Bagaimana
semua ini bermula?
Ketika baru masuk menjadi mahasiswi di Universitas
Tanjungpura Pontianak (S1), saya cenderung sama dengan maba-maba lainnya. Mencari
teman, malu-malu, mendaftar UKM, mengikuti kegiatan (wajib) kampus, takut sama
senior, rajin masuk kelas, takut sama senior, rajin nyatet materi, rajin
belajar, takut sama senior, hedon sama teman se-geng, dan takut sama senior.
“Permisi bang..permisi kak..”
Wkwkw.
Dan sama seperti banyak teman lainnya, kami belum
tergopoh-gopoh mencari beasiswa.
Namun semua itu berubah sejak saya suka chat-chat
orang. Jomblo. Biasalah. #bercanda #maafkan #tapibeneranjomblo
Namanya Aya, salah satu teman saya yang sudah menerima
Beasiswa Unggulan ini. Singkat cerita, dia berbaik hati membagikan informasi
ini kepada saya dan teman-teman, bahkan menyemangati kami untuk ikut mendaftar pada
gelombang selanjutnya. Saya bersyukur sekali mempunyai teman seperti ini.
Karena jasa #ea teman saya ini, tidak sebatas pada memberi info mengenai
pendaftaran, tetapi juga membantu saya banyak dalam proses pendaftaran, dan
dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan ‘konyol’ saya. Terimakasih Aya <3
Sedikit info, bagaimana syarat
mengikuti Beasiswa Unggulan ini? Nah, ini dia syarat pada tahun ini (2018) :
PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN
BERKAS:
Beasiswa Jenjang S1:
Mahasiswa Baru
1.
Maksimal 22 Tahun
2.
Memiliki surat keterangan
lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B
3.
Memiliki prestasi
minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3 (tiga) tahun terakhir
4.
Peraih juara peringkat
5 besar
Mahasiswa On-Going
1.
Maksimal 22 Tahun
2. Terdaftar di perguruan
tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal semester 2 pada saat mendaftar
yang dibuktikan dengan surat tanda aktif kuliah
3.
IPK minimal 3.25 pada
skala 4.0
4. Memiliki prestasi
minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3 (tiga) tahun terakhir
5.
Peraih juara peringkat
5 besar
Beasiswa jenjang S1 tidak diwajibkan memiliki sertifikat
TOEFL/IELTS.
Kelengkapan Berkas Beasiswa:
1.
Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
2.
Kartu Tanda Mahasiswa
(khusus On-Going)
3.
LoA Unconditional
(Untuk On-Going ganti dengan surat tanda aktif kuliah)
4.
Kartu Hasil Studi
(KHS) terakhir (Khusus On-Going)
5.
ljazah dan transkrip
nilai terakhir
6.
Sertifikat TOEFL/IELTS
(TOEFL/IELTS untuk S1 tidak diwajibkan)
7.
Proposal rencana studi
(rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh hingga selesai
studi, topik apa yang akan ditulis dalam skripsi/tesis/disertasi, deskripsikan
aktivitas di luar perkuliahan yang akan dilakukan selama studi dan bagaimana
implementasi hasil studi di masyarakat)
8.
Surat rekomendasi dari
civitas akademik atau institusi terkait.
9.
Surat pernyataan tidak
sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber lain.
10.
Sertifikat prestasi
minimal tingkat kabupaten
11.Essay menggunakan
Bahasa Indonesia dengan judul: "Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa
Indonesia" ditulis sebanyak 3-5 ha la man pada kertas A4 dengan format
huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dengan spasi 1.5 lines
***
Bagaimana? Kalau masih belum jelas, kalian bisa buka
website-nya www.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id atau DI SINI. Bahkan ada FAQ juga. Menurut saya websitenya sudah memberi
arahan dengan sangat detail dan jelas mengenai cara mengikuti beasiswa ini.
Sekarang,
bagaimana jika teman-teman ingin ikut Beasiswa ini?
PERTAMA, pastikan kalian belum berada di Semester Empat. Karena
tidak seperti kebanyakan beasiswa lain, justru syarat Beasiswa ini adalah
maksimal berada di Semester Dua (Batch 2) dan di Semester Tiga (Batch 1), selebihnya tidak bisa.
Jika kalian baru lulus SMA, kalian juga sudah bisa
mendaftar kok. Biasanya anak-anak yang
baru lulus SMA berkesempatan mendaftar di Batch 2, karena pada saat itu
kalian sudah tahu kalian diterima di Universitas mana, dan nilai-nilai di
ijazah sudah bisa diketahui.
Untuk mahasiswa On-Going, bisa mendaftar pada Batch 1
dan Batch 2.
KEDUA, TIDAK SEDANG MENERIMA (DAN MENDAFTAR) Beasiswa lain
dengan komponen yang sama. Jika kalian sedang menerima beasiswa dari kampus,
atau dari manapunlah, kalian tidak bisa mendaftar beasiswa ini. Dan jika kalian
ketahuan melakukan ‘penipuan’ mengenai ini, ada hadiah menyenangkan untuk
kalian :’). Dan kalo (aamiin) kalian keterima beasiswa ini, jangan terima
beasiswa lain yaa.
“Kalau ditawarkan beasiswa lain untuk biaya kuliah kalian, tolak saja. Bilang, “Maaf Pak, saya sudah kaya.””
Wkwkwkwk. Satu
ruangan ngakak denger ini.
KETIGA, carilah info sebanyak mungkin dan BUDAYAKAN MEMBACA
sebelum bertanya. Jangan terus-menerus mengajukan pertanyaan berulang yang
sudah ditanyakan orang lain dan sudah dijelaskan. Jangan melebih-lebihkan hal
yang tidak perlu dan jangan mengurangi hal yang diperlukan. Melakukan hal-hal
seperti itu hanya akan membingungkan kalian sendiri dan membuat repot.
KETIGA, BERSIAPLAH MENDAFTARRR~~
#TAHAP ADMINISTRASI
Tadi atas sebenarnya sudah dicantumkan apa saja syarat
serta berkas yang harus di siapkan untuk beasiswa ini. Namun saya akan
menjelaskan sedikit beberapa hal/dan berkas yang seringkali membingungkan
banyak peserta (termasuk saya, awalnya) :
-
LoA Unconditional : LoA Unconditional ini secara simple
adalah surat pernyataan diterima di Universitas tanpa syarat tertentu. Untuk
teman-teman yang baru lulus SMA dan baru akan melanjutkan kuliah, bisa dari
hasil screenshoot website bahwa kamu diterima di Universitas A (kayak email,
atau website SBMPTN) .
Untuk
mahasiswa On Going, LoA Unconditional bisa diganti dengan meminta Surat
Pernyataan Aktif kuliah di TU Kampus.
- Sertifikat TOEFL/IELTS : Saya tidak menggunakan ini, karena
pendaftar S1 TIDAK DIWAJIBKAN untuk memiliki ini.
- Proposal Rencana Studi : Proposal saya terdiri dari Cover, Pendahuluan, Latar Belakang
(sedikit kehidupan saya dan mengapa saya mengajukan beasiswa ini), rencana
studi saya (saya masukkan mata kuliah dari semester 1 sampai akhir, serta
rencana berapa tahun saya kuliah), total SKS, hal yang saya lakukan selama
perkuliahan (Ikut organisasi apa, UKM apa, ikut kepanitiaan apa..), terakhir
penutup, isinya permohonan agar diterima menjadi salah satu awardee, serta ucapan terimakasih untuk
panitia penyelenggara.
- Surat rekomendasi dari civitas akademik : Pertama, download surat yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara (ada di website), print, kemudian minta Dosen Pembimbing Akademik kalian, atau pengurus jurusan,
wakil dekan, dekan, rektor, atau siapa saja yang bersangkutan untuk mengisi surat rekomen itu. Mintanya bisa secara personal ya :)
- Sertifikat Prestasi : Pahamilah satu hal yang penting; Prestasi itu tidak
selalu merujuk pada juara 1, 2, atau 3 pada suatu lomba. Prestasi bisa diraih
dalam bentuk apa saja. Segala kontribusi dan pencapaian kalian dalam kegiatan
sudah termasuk prestasi. Menjadi panitia di kegiatan sosial dan ada
sertifikatnya? Masukkan saja. Mengikuti workshop atau seminar atau conference
dan ada sertifikatnya? Masukkan saja. Jangan takut, jangan minder.
Namun ada
baiknya, dari sekarang manfaatkanlah
waktu kalian untuk mengikuti berbagai kegiatan/lomba, dan jangan lupa minta
sertifikatnya. Ikuti seminar-seminar tingkat nasional/internasional, bahkan
jika hanya jadi peserta. Itu bisa menjadi nilai tambah loh.
- Organisasi : Pengalaman berorganisasi juga cukup penting bagi
kalian yang ingin lolos beasiswa ini, apalagi jika kalian menduduki posisi yang
lumayan tinggi di organisasi tsb sementara jika IPK kalian tetap bagus. Saya
sendiri lebih mengandalkan banyaknya organisasi yang saya ikuti saat mendaftar
beasiswa ini. Saya hanya men-submit 2 sertifikat, namun ada sekitar 8 organisasi
yang saya submit dengan jabatan rata-rata sekretaris/bendahara.
-
Essay : Essay yang saya tulis isinya mengenai diri saya sendiri. Saya
menjelaskan kehidupan saya selama bersekolah hingga kuliah. Bagaimana saya di
kelas, bagaimana saya berorganisasi, membagi waktu, mengikuti kegiatan. Organisasi
apa saja yang saya ikuti, prestasi apa yang pernah saya raih. Jadilah diri
kalian sendiri saat menulis essay, namun jangan terlalu polos. Jangan justru
merendahkan diri kalian. Tulislah semenarik mungkin. Tunjukkan lewat essay,
bahwa diri kalian memang berhak menerima beasiswa tersebut. Dan ingat, JANGAN
PLAGIAT MILIK ORANG LAIN. Bahkan jika suatu hari kalian lolos karena essay
hasil plagiat, percayalah dana yang kalian terima itu kagak berkah-_- .
PENTING :
Khusus surat yang sudah disediakan untuk di download
(yakni surat rekomendasi dan surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa lain),
Ikuti saja format dari pihak penyelenggara/Kemendikbud. Jangan membuat sendiri
format suratnya, jangan meminta dibuatkan bahkan oleh Universitas (sejenis
surat resmi bercap basah). Ingat, JANGAN LAKUKAN ITU. Print saja format yang
sudah disediakan di website, dan isi sewajarnya.
Pesan saya, buat proposal dan essay dengan semaksimal
mungkin. Jadikan proposal dan essay sebagai wadah untuk ‘promosi diri’ . Banyak
sekali contoh-contohnya bertebaran di internet. Cari aja dah, jangan banyak
ngeluhnya.
SIAP-SIAP #WAWANCARA~!
Jika kalian lulus tahap administrasi, seharusnya kalian akan dikirimi email untuk jadwal wawancara serta lokasinya.
Kalian bisa memikirkan segala kemungkinan apa yang
kira-kira akan ditanyakan, dan berlatihlah mengucapkan jawabannya. Bisa
cari-cari di internet juga. Tetapi jujur saja, apa yang saya cari di internet cenderung
berbeda dengan apa yang ditanyakan oleh panitia yang mewawancarai saya. Tapi
berlatih tidak ada salahnya. Perdalami saja essay kalian.
Saya sendiri wawancara melalui aplikasi Skype (iya
video call) karena wilayah saya yang cukup jauh. Namun ada beberapa wilayah
yang wawancaranya secara langsung dengan panitia (enggak lewat Skype) .
Jadi mohon maaf, untuk masalah wawancara
langsung+verifikasi, saya enggak tahu menahu:’)
Untuk wawancara lewat Skype sendiri, salah satu hal
yang paling buat deg-degkan itu kualitas sinyalnya wkwkwkwk. Cari aja deh ya
tempat yang sinyalnya bisa diajak kerjasama. Siapkan kuota. Cari kafe adem
sunyi dengan wifi yang asik boleh juga.
Apa
saja yang ditanyakan saat wawancara?
1. Hal-hal pribadi kita, kayak nama, umur, asal SMA,
sekarang di Universitas mana, jurusan mana, semester berapa. Yang umum-umum
deh, yang jawabnya ga perlu mikir lama.
2. Alasan masuk jurusan yang kita pilih. Kayak saya,
ditanya alasan masuk Akuntansi. Jawab yang jujur ya, gaes.
3. Ditanya hal-hal seputar jurusan yang kita pilih.
Saya ditanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi dan kemungkinan profesi
akuntan, serta implementasi ke masyarakat.
4. Hal-hal yang berkaitan dengan essay kita. Kayak
misalnya, di essay saya ada nulis tentang UKM dan kepanitiaan yang saya ikuti,
nah saya ditanya mengenai itu. Salah satunya, peran bakti sosial untuk
masyarakat, dan banyak lagi. Intinya, pertanyaan dari pewawancara berkembang
sesuai dengan jawaban kita.
5. Hal-hal abstrak. Hehehe.
Gugup? Tentu saja. Tapi saya berusaha menjawab sebaik
mungkin. Tidak terlalu cepat, tidak bertele-tele juga. Oh iya, pewawancaranya
baik kok, jadi usahakan kita juga bersikap baik ya :-) , pakailah pakaian
yang sopan, jangan lupa senyum, dan jangan nge-gasss. Jangan lupa ucapkan salam
dan terimakasih.
#BIMTEK dan TTD KONTRAK
Penandatangan kontrak di Jakarta Selatan. |
Tidak semua di Jakarta, ada yang di Aceh, Surabaya, dll dll. |
Tahap wawancara adalah tahap terakhir. Jika kalian lulus tahap wawancara, inshaallah kalian akan mendapat email untuk keterangan jadwal dan lokasi penandatanganan kontrak. Lokasi ttd kontrak tergantung tempat kalian tinggal. Jangan sampai enggak datang ya untuk ttd kontrak. Kalo ada UAS, ya izin UAS dulu sajalah, ikut susulan. Enggak datang ttd kontrak, sama aja beasiswa hangus.
Saya sendiri, yang asalnya dari Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan penandatangan kontrak di Hotel
Kartika Chandra, Jakarta Selatan. Kami diharuskan sudah di hotel pukul 8. Nanti bakal ada bimbingan teknis mengenai kontrak (hak kami, kewajiban kami, peraturan peraturan, sanksi, dsb) . Kemudian kami di arahkan ke meja sesuai nomor registrasi kami untuk penandatanganan kontrak. Di saat ini kita juga bisa menanyakan hal-hal yang belum jelas.
***
Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Makanya,
benar-benarlah berusaha jika kalian ingin mengikuti beasiswa ini, serta yakin
bahwa kalian akan berhasil. Saya pernah membaca buku Secret karya Rhonda Byrne dan mengambil kesimpulan bahwa ‘alam
semesta akan mengikuti apa yang kita inginkan’. Jika kita punya keyakinan untuk
suatu hal, biasanya hal-hal di sekitar kita akan tergerak untuk membantu
mewujudkan keinginan kita. Itulah mengapa penting bagi kita untuk selalu
berpikir positif. Jika kita selalu berpikir positif, pasti hal-hal baik akan
terjadi di sekitar kita. Namun jika kita berpikir negative, hal buruk pula yang
akan datang kepada kita. Ini beneran loh, saya sudah membuktikannya
berkali-kali. Meskipun biasanya saya diam, tapi sebenarnya dalam diri saya ada
keambisius-an yang kuat hahaha, terus yakin, yakin, dan yakin.
Tapi jangan berkecil hati jika tidak diterima :) , itu
artinya memang bukan rezeki kita, dan percaya saja, pasti akan ada rezeki yang
lebih baik untuk kalian.
Nah, selama kalian sibuk mengurusi berkas dan segala
persiapannya, JANGAN LUPA berdoa dan minta didoakan. Jangan tinggalkan sholat
kalian jika kalian muslim, berdoalah dengan tekun kepada Allah SWT, minta
pertolongan-Nya, petunjuk-Nya. Jangan lupa juga untuk meminta doa dari orangtua,
patuh, jangan buat kzl mereka. Kalian pasti ingat kan? Ridha orangtua adalah
ridha Allah SWT. Jadi jangan durhaka juga wkwkwk.
Terakhir, jika sudah berusaha dan berdoa semaksimal
mungkin, pasrahkan hasilnya kepada Yang Diatas.
Serius, doa itu penting sekali loh. Setidaknya harapan
kita jadi menguat dan jauh lebih percaya diri.
Dan jika kalian dinyatakan lulus, jangan lupa
bersyukur kepada Allah SWT serta berterimakasih ke orang-orang yang sudah
berperan membantu kalian. Jangan lupa juga, 2.5% dari dana yang kita terima
itu, ada hak milik orang yang membutuhkan :-) .
Wah, sepertinya panjang sekali ya postingan kali ini?
Maaf kalau tulisan saya ribet banget wkwkwk.
OH YA, jangan lupa pantengin terus website Beasiswa
Unggulan untuk tahu kapan Batch 2 akan diadakan ya!
UPDATE 2019 :
Halo, jelang pendaftaran Beasiswa Unggulan di tahun ini, saya menerima banyak sekali dm Instagram dan email. Nah, sekarang saya ingin mengonfirmasi sedikit :
TOLONG KIRIM EMAIL DENGAN MANNERS YANG BAIK. Kalau kalian enggak tahu, cari di internet tata cara yang baik dalam mengirim email. Saya mendapat banyak sekali email, tapi sebagian besar isinya kayak ngirim chat/sms. Tanpa subject, tanpa salam pembuka, tanpa perkenalan, bahkan tanpa penutup. Langsung ke isi saja; "Kak boleh minta contoh proposal/email?"
Maaf, tapi untuk saya yang selama bertahun-tahun kerjanya tidak jauh dari surat-menyurat, menerima email dengan model yang seperti itu sangat mengganggu. Saya akan dengan senang hati mengirim contoh proposal/email saya, tapi TOLONG, kirim email dengan tata cara yang baik dan benar.
Sertakan : Subject, Salam Pembuka, Perkenalan, Isi, dan Penutup.
Mengirim email yang baik itu berguna untuk kalian berkuliah dan kerja nantinya :). Dan itu juga berarti kita menghargai orang yang kita kirimi pesan.
Mulai hari ini saya tidak akan membalas email yang isinya nyeleneh tanpa subject dkk. Kalau kalian benar-benar berniat, hal seperti ini sederhana kok, tidak rumit :).
Terimakasih.
UPDATE 2020 :
MAAF BANGET!
Selama 2018 hingga 2019, saya memang rajin membalas DM dan email tentang pertanyaan-pertanyaan seputar BU hingga meminta referensi esai dan proposal. Namun semakin hari saya semakin slow respon dan ujung-ujungnya semua pesan itu terabaikan sama sekali. Jadi daripada teman-teman sakit hati ter-phpkan, saya hapus kontak utk menghubungi saya di IG dan e-mail.
Maaf, maaf, maaf sekali. Sebenarnya saya merasa agak jahat, tetapi sejak akhir 2019, saya jadi cukup sibuk. Ujung-ujungnya saya lupa sama sekali membalas pesan dari teman-teman. Kasian kan kalian sudah repot-repot bertanya, tapi tidak saya jawab? Tapi sekarang Beasiswa Unggulan sudah semakin famous, banyak seminar2 utk saling sharing, juga grup2nya. Tinggal cari di Instagram, kalian pasti bisa dapat bantuan dari sana. Saya harap cukup dengan postingan di blog ini, sudah bisa membantu kalian. Thanks, dan sekali lagi sorry :) .
UPDATE 2019 :
Halo, jelang pendaftaran Beasiswa Unggulan di tahun ini, saya menerima banyak sekali dm Instagram dan email. Nah, sekarang saya ingin mengonfirmasi sedikit :
TOLONG KIRIM EMAIL DENGAN MANNERS YANG BAIK. Kalau kalian enggak tahu, cari di internet tata cara yang baik dalam mengirim email. Saya mendapat banyak sekali email, tapi sebagian besar isinya kayak ngirim chat/sms. Tanpa subject, tanpa salam pembuka, tanpa perkenalan, bahkan tanpa penutup. Langsung ke isi saja; "Kak boleh minta contoh proposal/email?"
Maaf, tapi untuk saya yang selama bertahun-tahun kerjanya tidak jauh dari surat-menyurat, menerima email dengan model yang seperti itu sangat mengganggu. Saya akan dengan senang hati mengirim contoh proposal/email saya, tapi TOLONG, kirim email dengan tata cara yang baik dan benar.
Sertakan : Subject, Salam Pembuka, Perkenalan, Isi, dan Penutup.
Mengirim email yang baik itu berguna untuk kalian berkuliah dan kerja nantinya :). Dan itu juga berarti kita menghargai orang yang kita kirimi pesan.
Mulai hari ini saya tidak akan membalas email yang isinya nyeleneh tanpa subject dkk. Kalau kalian benar-benar berniat, hal seperti ini sederhana kok, tidak rumit :).
Terimakasih.
UPDATE 2020 :
MAAF BANGET!
Selama 2018 hingga 2019, saya memang rajin membalas DM dan email tentang pertanyaan-pertanyaan seputar BU hingga meminta referensi esai dan proposal. Namun semakin hari saya semakin slow respon dan ujung-ujungnya semua pesan itu terabaikan sama sekali. Jadi daripada teman-teman sakit hati ter-phpkan, saya hapus kontak utk menghubungi saya di IG dan e-mail.
Maaf, maaf, maaf sekali. Sebenarnya saya merasa agak jahat, tetapi sejak akhir 2019, saya jadi cukup sibuk. Ujung-ujungnya saya lupa sama sekali membalas pesan dari teman-teman. Kasian kan kalian sudah repot-repot bertanya, tapi tidak saya jawab? Tapi sekarang Beasiswa Unggulan sudah semakin famous, banyak seminar2 utk saling sharing, juga grup2nya. Tinggal cari di Instagram, kalian pasti bisa dapat bantuan dari sana. Saya harap cukup dengan postingan di blog ini, sudah bisa membantu kalian. Thanks, dan sekali lagi sorry :) .
1 comments
Begini mbak sheren,
ReplyDeleteandaikan menandatangani kontrak beasiswa unggulan jenjang S1 utk thn pertama kuliah, lalu di thn kedua si penerima BU ini diterima di university luar negeri (juga dgn beasiswa tentunya),
Apakah sanksi-sanksi yang akan diterima jika si penerima menghentikan beasiswa unggulan ini..
Mungkin di klausul perjanjian kontrak beasiswa tsb ada disebutkan, mohon informasi, krn senin ini jadwal penandatanganan kontrak beasiswanya.
Trimakasih sebelumnya, sukses selalu utk mbak Sheren..