Pas bangun tidur, aku terperanjat bukan main, “ASTAGA! SUDAH
TANGGAL 8 JANUARI!” Tiba-tiba saja aku ingin lupa ingatan. Ini artinya tujuh
belasan tahun! Pengennya sih masih 16 belas, tapi entah karena si pembuat akte
salah nulis tahun atau aku kecepetan lahir, akhirnya aku tetap berumur tujuh
belas tahun.
Kabar baiknya, ini artinya KTP, SIM, dan kado.. Yah..ya...sementara itu aja.
Mumpung umurku sudah tujuh belas tahun, aku ingin memberitahu sesuatu..
Jadi, selama 17 tahun hidup dan menatap matahari Nusantara,
ada beberapa kejanggalan yang aku rasakan. Well, hidupku ini ternyata enggak se
fantastik yang terdapat dalam semua kisah yang aku baca atau aku dengar atau aku tonton. Contohnya :
1. Aku tidak dicintai dan menikah sama seorang Pria yang
sangat kaya dan tampan dan diidolakan cewek-cewek lain.
fanart dari game kesukaan saya dulu; Harvest Moon. Karakter cowok diatas adalah karakter yang juga paling saya favoritkan x_x : Doctor. |
Pernah baca novel-novel klasik? Kita comot ajalah salah satu
karya Jane Austen; Pride and Prejudice. Kisah tentang seorang gadis yang hidup
sederhana—cenderung miskin, kemudian dalam suatu pesta dansa bertemu dengan
pria yang berpenghasilan ‘wow’ pada zaman itu, paling kaya didaerahnya. Pria
itu awalnya benci sama si gadis—kemudian menjadi cinta. Dan nikah, hidup
bahagia. Astaga. Bukan berarti aku ngarep nikah, tapi hidupku sekarang cuma
duduk didepan laptop sambil cekikikan liat cowok 2 dimensi *gila*
2. Enggak ketemu vampir.
Tahu Isabella Cullen di buku Twilight? Pas umur enam belas,
dia udah bisa curiga kalo sekumpulan siswa super tampan dan cantik disekolah
barunya bukanlah manusia. Bella, bahkan bisa mengajukan teori-teori enggak
masuk akal tentang Edwards. Dia juga rela banget mencari informasi tentang
vampir. Dan akhirnya dia pacaran sama vampir! Vampir-_-
Itu enam belas tahun.. tidur bareng vampir, ginigitu sama
vampir*baca novelnya*. Belum lagi rela mengorbankan dirinya untuk dibunuh vampir,
mau jadi vampir, ketemu sama vampir psikopat, keluar negara demi menyelamatkan
vampir tercinta, stress gara-gara vampir, bulan madu sama vampir. Enam belas
tahun loh! Enam belas! Itu masih belum nyeritain hubungan rumitnya dengan
werewolf.
Intinya... dewasa banget ya? Aku diumur enam belas hingga
tujuh belas ini... kayaknya enggak seheboh dan serumit itu. Masih kepengen main
game anak-anak, masih pengen hidup tanpa tahu apapun, masih minta duit. Yah,
hidupku kayak enggak perlu berjuang demi apapun, apalagi ketemu dan pacaran
sama vampir-_-
Malah aneh rasanya kalo aku ngebayangin cowok-cowok yang
paling tampan disekolah adalah vampir hahahaha. Ga kebayang.
Jangan dibayangin. Malah merusak imajinasi gue :’v
3. Aku enggak didatangi Hagrid untuk masuk Hogwarts.
Tahu Harry Potter? Enggak perlu baca novelnya juga pasti
tahu siapa Potter, siapa Hagrid dan apa itu Hogwarts. Nah, kalo Potter saja pas
umur sebelas *dengan tidak disangka* masuk Hogwarts dan diumur tujuh belas
memutuskan berhenti sekolah, maka aku? Boro-boro deh. Udah sampe tujuh belas
gini ga nemu-nemu gedung Hogwarts, apalagi ketemu Om Voldemort. Sedih.
Ternyata aku hanya seorang muggle. Buktinya, aku masih harus
capek-capek ngerjain matematika daripada belajar sihir-sihir baru apalagi
belajar megang sapu terbang.
sedikit lelucon lama tentang Voldemort. |
4. Tidak tinggal selamanya di Narnia
Kisah yang satu ini, juga tahu kan? Narnia? Well, enggak
Cuma Narnia, banyak sekali kisah tentang dunia ajaib yang ternyata pintu
masuknya berada didekat kita. Tapi meskipun aku sudah membuka seluruh lemari
maupun laci dirumah, aku tetap enggak menemukan dunia lain :v. Ketika Lucy dan
saudara-saudaranya sibuk mempertahankan diri dari Penyihir Putih, saya malah
asik nonton film mereka :’)
5. Aku tidak berhasil masuk kedunia game
GGO |
Salah satu contoh anime (maupun lightnovel) yang saya suka
adalah Sword Art Online. Dan animenya malah bikin kumat keirian saya. Siapa sih
yang enggak mau masuk ke dalam dunia RPG, apalagi MMORPG ? Hidup dengan pedang
ataupun busur panas, melawan monster, mengalami cinta lokasi....
Aku sudah tujuh belas tahun. Dan sudah entah berapa tahun
aku main RPG ataupun game visual sejenis lainnya, tapi selama itu pula aku
enggak pernah berhasil masuk.
5. Tidak dijodohkan kakek/nenek/mama/papa/om/tante kepada
seorang pria tak dikenal.
Yah, ini nih. Kisah yang kayaknya selalu booming apalagi
kalo kalian baca diaplikasi ekhem w*ttpad ekhem. Sampe enek bacanya. Temanya romance-nya
nyaaaris sama semua. Pas pulang kerumah, dapat berita mengejutkan yang
terduga “APA?! Aku dijodohkan?! Aku enggak mau Pa!” prang~ gelas kaca jatuh
ke lantai dan pecah berkeping-keping. Kemudian Papanya meratap, “Ini demi
perusahaan Papa nak, papa harus melunasi hutang-hutang kita! Sebenarnya....”
Papa yang malang pun menceritakan semua kesusahan perusahaannya selama ini,
lantas si gadis kecil, yang tak bisa lebih terkejut lagi, berkata dengan sedih “Jadi, papa mengorbankan aku?”. Akhirnya si
gadis dengan pria yang menjadi jodohnya itu *rata-rata punya sifat cool and
cold* menikah, awalnya saling engga suka, lama-lama saling suka.
Huf. Sejauh ini, kayaknya papa dan mama saya enggak punya
pikiran gituan tuh hahahahaha, malah diomel sayanya “Belajar yang benar!
Selesaikan pendidikan tinggi-tinggi! Nikah nanti kalo udah kerja!” :v :v :v Saya enggak mau juga dijodohin. Ini hanya salah satu adegan fantastis bagi saya :v .
Banyak. Banyak banget novel yang menceritakan tentang perjalanan waktu, baik ke masa depan maupun masa lalu. Contoh novelnya; The Time Traveler’s Wife, atau The Gideon Cutpurse. Bahkan yang paling familiar -> DORAEMON.
Astaga. Kalau diberi kesempatan, tentu saja saya mau. Mungkin beberapa orang bijak akan menolaknya, dengan alasan masa lalu adalah masa lalu, mari kita maju terus pantang mundur, dll. Tapi serius, bijak ga bijak, saya bakal melakukannya *Iya kalo ada* . Kalo ke masa lalu saya bakal.......ah udahan ah mengkhayalnya.
Jadi kesimpulannya, dunia nyata saya agak datar ya-_- Enggak
ada hal yang bisa membuatku begitu excited dengan sesuatu hal—yang enggak
dialami orang lain. Well, mungkin saja memang ada, tapi tetap saja masih
standar dunia nyata—memenangkan lomba, terpilih menjadi ketua abcd, ketemu sama
orang-orang tertentu, begitulah. Andai saja masih ada sedikit keajaiban seperti
yang saya sebut diatas :’v (jangan perjodohan, jangan perjodohan.)
Saya hanya heran saja, misalnya kita nonton ftv, atau
tontonan-tontonan lainnya deh, juga dibacaan-bacaan yang kubaca, kok kayaknya
hidup SMA itu rumit banget ya. Padahal pas saya mengalami tahun-tahun SMA ini,
kehidupan saya masih terasa seperti anak-anak. Bukannya yang... ah, kabur dari
rumah, mengalami kehidupan cinta yang rumit ala AADC, bahkan bunuh-bunuhan*eh. Apa akunya aja yang
kurang memperkaya pengalaman? Ck. Enggak jelaaaas aaaaa, aku terlalu banyak teracuni oleh imajinasi
oraang laaiiiiiiin~
1 comments
Gz
ReplyDelete